Wednesday, September 13, 2017

BENALU MANGGA

ResTokoiyoo




 BENALU MANGGA



" Ya ampuuun sejak kapan  benalu ini hidup di antara batang pohon  mangga kita..oh ya tuhaaaan.Ibuuuuu ! " Teriak Jataya  dari kebun samping membahana sampai ke seluruh sisi rumah.

Ibu yang saat itu sedang membelah pinang di halaman diam sebentar..kemudian meletakkan parangnya lalu menghampiri Jataya

" Ada apa Taya ? Tidak usah berteriak sekeras itu tidak enak di dengar tetangga"

" Iya maaf bu..bu coba lihat benalu-benalu itu " Jataya menunjuk 2 rumpun benalu di sela-sela batang pohon mangga

" Iya ibu lihat " Jawab ibu dengan tenangnya

" Bu bagaimana benalu ini bisa ada di sini ? untungnya saya melihatnya kalau tidak....mangga ini harusnya sebentar lagi berputik, lihat sudah banyak tunas-tunas baru " 

" Taya..apa kau pernah mendengar pohon benalu yang tumbuh di mangga ?" tanya ibu yang terdengar aneh di telinga Jataya

" Tidak ada! " jawab Jataya

" Lalu kau tahu apa artinya itu ? " 

" Saya tidak mengerti , arti yang mana yang ibu maksudkan ? "

" Jika kita bicara baik dan buruk sebutlah  mangga itu baik dan benalu itu buruk..tadi sudah kau jawab tidak ada mangga yang di tumbuh di pohon benalu karena memang tidak ada namanya pohon benalu..sesuatu yang baik bisa saja ada yang memanfaatkan untuk keburukan,tapi sebenarnya tidak ada sesuatu yang benar-benar buruk "

Dahi Jataya berkerut

" Benalu ini mengingatkan ibu pada bapakmu "

Pohon mangga itu berdaun lebat mempunyai batang yang bercabang dan ranting yang banyak,tingginya hanya sedikit lebih tinggi dari puncak atap rumah mereka.Dalam setahun mangga ini bisa berbuah 2 bahkan 3 kali, buahnya sangat lebat meski terbilang tidak besar tapi daging buahnya tidak berserat ,sangat manis dan jarang sekali di temukan ulat.Buahnya yang muda bahkan tidak terasa asam ,setiap kali berbuah selalu lebat dahannya sampai merunduk menahan buahnya yang rapat dan makin hari makin besar. Yang paling menyenangkan saat musim panen tiba keluarga mereka tidak pernah mau memetik buahnya mereka membiarkan mangga-mangga itu lepas dari tampuk dengan sendirinya.Jadi setiap mangga itu jatuh siapa saja yang kebetulan lewat atau berada di sekitar pohon mangga itu boleh mengambilnya .Bahkan anak-anak di lingkungan itu sampai  menunggui di bawah pohonnya.

 Pernah suatu kali mangga ini berhenti berbuah,itu terjadi sekitar 2 tahun yang lalu,saat itu pohon mangga sedang berbuah lebat-lebatnya tapi masih belum bisa di petik karena belum matang ,di suatu malam beberapa anak kecil dari perkampungan lain melempari buah mangga itu dengan batu entah berapa buah mangga yang berhasil jatuh, yang jelas daun-daunnya banyak berguguran di tanah,hari berikutnya ada seseorang yang memanjat dahannya untuk memetik buah mangga yang masih muda..untung seorang pemuda yang kala itu hendak shalat berjemaah di masjid sedang lewat dan melihat pemuda itu,orang itu berdalih ia mencuri mangga muda karena istrinya sedang hamil dan ngidam mangga muda tapi mangga itu tidak boleh di beli atau di minta.

" Astaghfirullah Mas..Apapun alasannya mengambil sesuatu yang bukan milik kita tidak bisa di benarkan,apalagi ini untuk calon bayi mas ? " pemuda itu geleng-geleng kepala

" Iya maaf mas ustadz..habisnya saya benar-benar bingung,kalau saya tidak turuti istri saya bawaannya marah-marah saja "

" Ayo mas ikut saya menemui pemilik mangga ini, minta maaf . biar nanti saya yang minta pemiliknya merelakan mangga yang sudah terlanjur di petik ini untuk istri Mas "

Si Mas nya tampak ragu

" Tidak apa-apa Mas,yang punya mangga pasti tidak berkeberatan,lagi pula bukannya tadi Mas bilang istrinya mas maunya mangga yang tidak di beli tapi juga tidak di minta..ini mangga nantinya tidak di beli tidak juga di minta tapi di beri...ayoo Mas! "

Sejak kejadian itu Pohon mangga seperti "ngambek" tidak mau berbuah lagi.

Di suatu sore

Jataya sedang menyapu halaman selagi menyapu ia nyambi mendumel

" Kalau tidak akan berbuah lagi setidaknya jangan menggugurkan daun begini banyak..kasihanilah ibu saya setiap hari harus membersihkan daun-daunmu "

Jataya berhenti menyapu dan menatap melas pohon mangga

" Apa sebaiknya saya tebang saja pohon ini ?!" Jataya tampak berpikir lalu tak lama menjatuhkan sapu lidinya dan sedikit berlari masuk kedalam rumah 

Beberapa menit kemudian,Jataya sudah kembali dengan kapak di tangan,tanpa berpikir lagi ia mulai mengayukan kapak dan menebaskan mata kapak itu ke batang pohon mangga.Sekali....Dua kali...

" Jataya apa yang kamu lakukan ? " Ibu tiba-tiba muncul entah dari mana menghentikan gerakan kapak untuk yang ke 3 kalinya

" Pohon mangga ini sudah tidak pernah berbuah lagi bu,saya akan menebangnya " 

" Tidak biarkan saja ! " Ibu melarang

" Kenapa tidak bu ? " Jataya tampak bingung

" Setidaknya pohon mangga ini pernah memberikan kita berlimpah buah sebelum dia berhenti berbuah seperti sekarang,lagipula pohonnya rindang halaman dan rumah kita menjadi teduh karenanya ,jika kau tebang nanti pasti akan gersang " Ibu bicara sambil mata menerawang

Jataya mencerna ucapan ibunya

" Pohon mangga ini mengingatkan ibu pada bapakmu "

Dan akhirnya masih mangga itu masih kokoh berdiri meski ada beberapa bekas tebasan kapak terukir di batangnya,ajaibnya beberapa minggu sejak kejadian itu pohon mangga ini mulai berbuah kembali.

"Assalamu'alaikum,Mas Taya !" 

" Waalaikumsalam..iya kenapa Mas Awe,mau mangga ambil saja " 

" Iya Mas..Ini Mas setengah buat Mas Taya,setengahnya lagi buat saya " yang di sapa Mas Awe mengeluarkan beberapa lembar uang dan menyerahkannya pada Jataya

" Ini uang apa ya Mas ? " Jataya kaget

" Oh ya..ini hasil penjualan benalu mas.Saya beberapa kali melihat benalu di bak sampah dekat pohon mangga itu, benalu tersebut saya bawa ke rumah dan saya keringkan.Lumayan mas setelah saya jual online di internet ada yang berminat"

" Oh begitu..ya sudah semua uang ini untuk Mas Awe saja " Jataya mencorongkan uang yang ada di tangannya pada Awe

" Tidak Mas..ini rezeki kita bersama,maaf ya mas saya main ambil saja benalunya tidak izin dulu "

" Oh tidak perlu Mas, Benalu itu memang saya buang jadi mas tidak perlu izin untuk mengambilnya "

" Terima kasih ya Mas Taya,tapi saya sudah niatkan jika benalunya laku terjual hasilnya saya akan bagi dua,jadi tolong di terima ya Mas ! "

Jataya terdiam,di pandanginya uang hasil penjualan benalu yang di serahkan Awe tadi padanya,Jataya jadi teringat kata-kata ibu tentang benalu dan mangga waktu itu..dan itu benar.



TAMAT











Restokoiyoo
Selasa,13September17



1 comment:

  1. terimakasih atas informasinya dan jangan lupa kunjungi kami di http://aromaessen.com/umpan-bawal-kilo-gebrus/

    ReplyDelete