Saturday, September 30, 2017

MENEMANI SENJA

ResTokoiyoo

MENEMANI SENJA




Menjelang senja

Ku duduk bersila melihat jauh ke depan

2 anak kecil dengan kayuhannya

Hilir mudik mencuri pandangku

Di temani nyamuk sesekali hinggap

Ia tak sekedar mampir

Sampai terbit rasa gatal

2 anak kecil tadi tidak terlihat lagi

Kakiku angkat memeluk kedua lutut

Senja semakin mendekat

Langit masih sedikit terang

Terpikirkan tapi tidak terkatakan

Ada yang mengusik tentang warna langit

Tidak seperti biasanya

Senja itu hanya cengkrama

Antara pagi yang hendak beranjak
pergi

Dan malam yang hampir sampai

Aku hanya menemani senja

tidak ada kopi

tidak ada gorengan

hingga kumandang itu akhirnya terdengar


Thursday, September 28, 2017

ANCIK LU !

ResTokoiyoo

ANCIK LU !



Saya sangat berharap musim langsat segera datang,tidak tahu kenapa buah itu terasa begitu enak. Dahulu saat masih kecil saudara dari Jakarta pulang membawa sekarung langsat,beberapa orang menyebutnya duku (menurut saya duku dan langsat itu berbeda).Karena pulang dengan bus jadi bisa mampir-mampir dulu di beberapa tempat atau daerah yang di lewati jalun bus untuk membeli oleh-oleh.mungkin karena kepanasan di dalam bus mengingat perjalanan yang di tempuh butuh beberapa hari,kulit langsat-langsat tersebut jadi menghitam tapi isi di dalamnya tidak apa-apa. Itulah pertama kalinya saya begitu jatuh hati dengan buah langsat ini.

Well,lupakan soal keintiman saya dengan buah langsat. Tadinya ingin bicara soal musim yang lain,saya malah teringat langsat.Susah ya kalau sudah terlanjur suka..bawaannya keingetan terus #eaa
Di negeri kita tercinta ini sedang di landa banyak musim.Musim Hoax,musim goreng-goreng,musim hate speech dan ada banyak lagi yang lain. Saya yakin sekali walau sudah selesaai membaca sejauh ini,pasti banyak yang bertanya kenapa belum ada tanda-tanda atau pencerahan tentang " Ancik Lu!",judul cerita ini begitu menggelitik bukan?atau jangan-jangan saya saja yang kepedean.*aih ya sudahlah .Dari banyak musim tersebut rasanya hate speech tadi cukup cocok dengan ibu saya. Entah kenapa ibu tidak suka mendengar kata "Ancik lu" ,padahal secara artian tidaklah kasar sama sekali tetapi beliau seolah benci mendengar kami mengucapkannya.

Dirumah kami,Ibu adalah sosok yang sigap,cekatan dan sangat multi tasking.Kalau yang lain mengerjakan pekerjaannya one by one berbeda dengan ibu yang maunya all in one . Selagi masih mungkin mengerjakan pekerjaan lain selagi pekerjaan yang lainnya lagi sedang berlangsung,itu akan beliau lakukan.Jangan di kasih kendor kata anak zaman sekarang hehe. Mungkin karena kebiasaan beliau ini jugalah ,beliau jadi berpikiran semua orang seperti beliau padahak kan tidak. Ayah dan saya juga tidak.

ibu multi tasking


" Dayiiil...kamarilah sabanta tolong cabuik uban ibu nak " (Dayil tolong kemari sebentar,bantu cabut uban ibu )

" Yo..ancik lu ! " jawab saya yang saat itu sedang membersihkan kamar

2 menit kemudian

" Dayiil!! jamuran tolong di angkek lah ka hujan hari bantuaknyo ko mah " (Dayiil tolong angkat jemuran sepertinya sudah mau hujan )

" Ancik lu ! " kamar saya sedang hancur-hancurnya karena ssmua di bongkar dulu sebelum di tata ulang

Sesaat kemudiannya lagi

" Garam habih..tolong balian ka lapau ciek lah " (garam habis..tolong belikan satu ke warung) 

" Ancik lu ! "

Sesaat kemudiannya lagi

" Dayil ! iko hape ibu indak bisa di cas, aponyo yang salah tu ? " (Dayil ini handphone ibu kok tidak bisa di charge,apanya yang salah ? )

" Annci..." kalimat saya belumlah rampung ibu sudah di depan hidung saya sekarang

" Ancik lu,Ancik lu! dari tadi di panggia ancik lu ka ancik lu taruih se..anwjydow972%@&@* " ( Ancik lu ancik lu dari tadi di panggil ancik lu terus..blablabla )

Dan suara ibu bergemuruh di kamar yang berantakan itu sesekali terdengar petir ⚡๐Ÿ‘„

credit to owner of the pic


***
Beda lagi ayah. Ibu meminta ayah mengantar beliau ke pasar,kembali. Kata ibu ada barang yang lupa di beli. Ini jarang terjadi.

" Capeklah Yah ! beko tambah paneh hari Ayah protes lo ka ibu " ( Ayo cepat yah! nanti cuaca tambah panas ibu juga yang di protes )

Padahal ayah baru duduk,dan kopi yang beliau minta saya buatkan selepas pulang dari pasar untuk beliau baru akan di minum,ibu sudah minta di antar lagi

" Ancik lu " jawab ayah sambil menyesap pelan-pelan kopinya

" Ayaaaaaah " ibu berteriak dari luar sudah pasang kuda-kuda akan naik ke motor

" Ancik lu " Ayah menyesap lagi kopinya yang masih panas

" Yah buruan yah beko ibu bergemuruh lo baliak " (Buruan yah nanti iby marah lagi) kata saya sambil tersenyum jahil menggoda ayah

" Hei yayai yeh.. baru taraso sanangnya duduak lah di suruah tagak lo baliak " ( hei yayai yeh*..baru juga duduk enak sudah di suruh berdiri lagi )

Begitu ayah keluar,ibu tampak sedang melap-lap motor ayah dengan tisu

" Nah capek lah  " ( Ayo cepatlah ) kata ayah menghampiri ibu

" Alah habih kopinyo yah ? habihan dulu " ( kopinya ayah sudah habis ? habiskan dulu ) ibu berubah pikiran dengan tangan masih melap-lap spion motor ayah

" Ba'a ibu ko..tadi di suruah capek ndak ? "( Ibu ini bagaimana, bukannya tadi di suruh cepat ?) 

" Iyo kalau kopi tu dingin sapulang dari pasa ,pasti ndak Ayah minum doh lai.Mubazia buang-buang pitih " ( Iya kalau kopinya dingin sepulang dari pasar,Ayah pasti tidak mau meminumnya lagi. Mubazir ,buang-buang uang )

Ayah berbalik hendak menghabiskan kopinya,ibu bersuara lagi

" Yah..gagang pintu lamari patang lapeh bauiknyo tolong pelok an sekalian yo Yah " (Yah.gagang pintu lemari kemarin bautnya lepas,tolong di pasang sekalian ya Yah)

Beberapa menit berselang

" Lamo lai yah?tolong sekalian cabuik hape Bu lah panuah baterainyo mungkin mah " ( Masih lama yah? sekalian cabut chargeran handphone ibu mungkin sudah full baterainya ) kata ibu yang sekarang berpindah mencabuti rambut-rambut liar yang tumbuh dalam pot bunga besar yang berjajar di pekarangan rumah.

" Ancik lu " ayah baru selesai ngopi dan akan memperbaiki gagang lemari seperti yang di bilang ibu, sudah di suruh lagi

Saya yang sedang bebas membantu ayah mencabut chargeran handphone ibu

" Ayah capeklah ba'a kok lamo bana ? " kepala ibu tiba-tiba menyembul saja di balik daun pintu

" Alah..alah ayoo " Ayah berdiri dan mendatangi ibu

" Alah kuaik lakek bauiknyo tu yah ? " ( sudah kuat belum pasang bautnya yah?) kata ibu berjalan menyusul ayah menuju motor

" Alah " jawab ayah singkat

Ibu seperti akan berbicara lagi tapi di potong ayah

" Alah,alah,alah sayaaaaaaaang " kata ayah dengan mimik wajah yang sangat lucu,saya terkekeh dari dalam rumah

Ibu juga geli melihat tingkah ayah,tanpa di sadari tangan beliau sudah terangkat hendak menabok ayah (ini kebiasaan banyak orang terutama perempuan sepertinya ya haha)

Ayah cepat tanggap sebelum tangan itu menyentuh tubuh berisi ayah,ayah tahu cara menghentikannya.

" Ancik lu..ancik lu ! kunci motor Ayah dima lataknyo yo ? " (Ancik lu..ancik lu dimana letak kunci motor ayah?)

Itu berhasil menghentikan gerakan tangan ibu tapi tidak mulut beliau

" Ancik lu apo? itu kuncinyo tagantuang di motor kok..badoso awak dek nyo tu kalau sehari se indak mangecek an ancik lu itu ? " (ancik lu apa? kuncinya tergantung di motor kok..berdosakah kita kalau sehari saja tidak mengatakan ancik lu itu? )

" Indak badoso doh..tapi badoso gadang ! " ( tidak berdosa kok..tapi berdosa besar ) jawab ayah tidak kalah lucu dari yang tadi. Konyol.

Ibu mencubit pinggang ayah sambil terkekeh

"Auw!!"

***

Suatu sore saya baru kembali dari sekolah,di teras tampak ayah dan ibu yang sedang duduk-duduk. Terasa janggal sejak kapan ibu bisa duduk begitu manis dan antengnya. Usut punya usut ternyata Ayah mengajari ibu cara bermain game lewat Applikasi di handphone ayah.Tidak di sangka begitu bisa ibu jadi candu.Saya meminta ayah menjelaskan.

" Padian se lah,Ibu sadang bakabun di hape ayah mah..haha " ( Biarkan saja,ibu sedang berkebun di handphone  Ayah haha) kata Ayah menjelaskan sambil tertawa girang sekali ,saya juga tertawa terbahak.

Ini sudah 2 jam sejak saya kembali dari sekolah dan ibu masih asyik dengan kebunnya.Betah sekali.

" Bu alah tu bakabunnyo,beko mato bu sakik lamo bana maliek layar hape tu " (Bu sudah dulu berkebunnya,nanti mata ibu sakit terlalu lama melihat layar handphone itu) saya mulai khawatit

"....." Sunyi tidak ada respon

" Ibuuu "

" Ancik lu ! " jawab ibu tanpa melihat kearah saya

" Buu..tadi apo yang yang ibu sabuik tu ? "(Buu..barusan apa yang ibu katakan ?)saya mencokek tangan ibu,ibu menolak dengan bahasa tubuhnya

" Ancik lu..sabanta lai "( ancik lu..sebentar lagi) kata beliau lagi

Ayah keluar menghampiri kami

" Apo kecek ibu tadi Yil ? ( Apa yang di katakan ibu barusan Yil?)kata ayah pura-pura tidak mendengar

" Ancik lu yah " jawab saya dengan tawa tertahan

1..2..3

" Ancik luuuu " Saya dan ayah mengulang kembali kata itu bersamaan dengan nyaring kemudian tertawa terpingkal-pingkal.

Ibu baru menyadari,beliau melihat kami yang masih hanyut dalam gelak. Beliau hanya melongo.





SELESAI



Note :
 * Hei yayai yeh itu entah apa artinya saya tidak pernah tahu yang jelas ini sejenis kata seruan..mungkin mirip ya elah,ondeh mandeh dsb

Terima kasih Yoosob yang sudah baca.
Malam selamat.
Wasallam


Sunday, September 24, 2017

KERTAS PEMIKAT (bukan jimat)

ResTokoiyoo 



KERTAS PEMIKAT (bukan jimat)






Sekarang semua serba online entah itu belanja, transportasi,administrasi ,pekerjaan bahkan pendidikan saja ada yang online. Kurang di manjain apalagi coba kita oleh kemajuan zaman khususnya tekhnologi saat ini. Ingin lebih banyak tahu lagi tentang apapun,belajar apa saja sampai kita bisa atau mahir itu mungkin saja kita dapatkan tanpa perlu mendatangi suatu lembaga pendidikan, tempat les,atau tempat kursus cukup asal kamu ada kouta internet atau wifi, berselancarlah sesukamu cari tahu dan pelajari semuanya sedetail-detailnya,tidak puas belajar lewat tulisan kamu bisa belajar lewat lisan dan video.karena hal ini juga lah banyak lembaga pendidikan atau tempat les maupun tempat kursus dan sejenisnya mengambil peluang ini  sebagai alternatif jika peserta didik mereka yang datang langsung ke tempat mereka berkurang dengan adanya kursus atau les online ini bisa membuat peserta didik mereka jadi meningkat.

Dengan menjamurnya lembaga pendidikan,tempat les atau tempat kursus ini baik online ataupun offline,tentu saja persaingan diantara mereka akan semakin ketat.Lantas apa yang dapat lembaga atau tempat kursus tadi tawarkan sebagai magnet agar peserta didik memilih mereka ? sebut saja beberapa contoh berikut : Tenaga pengajar yang handal (dan good looking *bonus) , Metode belajar yang menyenangkan (misalnya  di sela-sela belajar ada yang stand up comedy ) , apalagi ? fasilitas belajar yang canggih (kursi belajar pijat otomatis,sensor bekerja otomatis saat peserta didik terdektesi merasa stress atau kelelahan.ini mungkin boleh di coba.recommended !*plak ) seterusnya apa? Oh tempat dan suasana belajar yang cozy ( anggaplah rumah sendiri . ini manteranya,bacakan ini ke semua peserta didik siapa tahu membantu! *mengarangbebas ) , dan lain sebagainya.

Selain beberapa point yang di sebutkan diatas, ternyata inilah alasan kenapa banyak orang memilih ikut les atau kursus.di banding sekolah atau kuliah.yang butuh waktu lama,apalagi kalau bukan sertifikat.Ibaratnya orang menikah ada buku nikah,sekolah ada ijazah,bukti kepemilikan tanah ada sertifikat tanah,yang paling sederhananya  belanja ada struk belanja dan lain sebagainya.Itu semua tujuannya tentu saja seperti bentuk pembuktian,pengesahan,pengukuhan,pengakuan tertulis yang bertanggung jawab dan masih banyak kata lain  yang bisa mendeskripsikan tentang pentingnya sertifikat ini.

Percaya atau tidak, ada orang sebut saja Mawardi sebenarnya Mawardi ini  bisa di katakan sudah cukup menguasai suatu ilmu komputer yang ia pelajari secara otodidak tapi demi mendapatkan sertifikat ia rela ikut kursus komputer ,saat di tanya alasannya agar mudah mendapatkan pekerjaan.Kita boleh saja pintar dalam suatu bidang tapi dalam beberapa kasus jika tidak punya data tertulis yang valid dan meyakinkan perihal kemampuan kita tersebut itu bisa saja menjadi batu sandungan dalam mencapai tujuan.Masih tentang Mawardi,ia pernah di interview sebuah perusahaan ,saat di tanya apa keahliannya Mawardi pun menjabarkan kemampuannya terkait komputer, perusaahan tersebut tidak langsung percaya ,kalaupun ada tes pun pasti hanya basicnya saja dan itu belum cukup meyakinkan ,tapi  begitu melihat  kandidat atau pelamar lain yang punya sertifikat bahkan ijazah yang memang lulusan ilmu komputer seperti yang di cari oleh perusahaan tersebut,apalah daya Mawardi harus tersingkir dan gagal mendapatkan pekerjaan itu.

Sampai di sini sudah bisa di bayangkan bukan penting tidaknya dapat sertifikasi ? Serifikasi adalah proses untuk memperoleh sertifikat.Jika kita telusuri Sertifikat itu terdiri dari 2 kata Serti dan Fikat.Mari bahas artinya perkata , Serti saudarinya Serta sedangkan Fikat di ambil dari kata Pikat artinya tarik ,perdaya dan sebagainya.Jadi wajar saja pelamar yang memiliki sertifikat lebih memikat perusahaan itu ketimbang Mawardi. Kata siapa ? tentu saja kata saya ✌

Bukan hidup namanya kalau tidak bersinggungan dengan yang namanya pro kontra,setuju ya! karena kalau bersinggungan dengan bukan Mahramnya harus Wudhu lagi hehe.Sertifikat itu perlu sebaliknya ada yang menganggap tidak perlu. Silakan saja.Sebab memang tidak semua hal butuh itu (baca : sertifikat) , baiknya di sesuaikan menurut kebutuhan atau kepentingan orang atau pribadi yang bersangkutan.

Mari masuk pada kesimpulan,jadi kalau ada yang bertanya  sertifikasi itu penting atau tidak ?  Bijaknya jangan di jawab dulu karena pertanyaan itu sepertinya mengambang  atau belum lengkap.Tanya balik sertifikasi apa dulu dan untuk apa ? misalkan ada yang menjawab  sertifikasi tentang kepemilikan. Tanya lagi kepemilikan apa ? di jawab lagi  kepemilikan hatimu #eaa

Baiklah bagaimana pun mengatakannya kegaringan ini harus cepat di akhiri,di takutkan akan menjurus ke absurd,Semoga sesedikit apapun itu saya berharap ada yang bisa " di ambil " dari tulisan ini dengan kata lain semoga bermanfaat .Mohon maaf sekiranya ada kata yang tidak pantas dan kurang berkenan. Terima Kasih.








Saturday, September 23, 2017

Sandera Istrimewa

ResTokoiyoo

SANDERA IStrIMEWA

" Maaf Mas,saya boleh ke kamar mandi sebentar ? " gadis itu mengagetkanku

Aku dan 2 orang temanku saling pandang beberapa saat,lalu kembali asyik dengan kesibukan kami masing masing tidak mengindahkan pertanyaanya.

" Mas,boleh ya !?" dia bertanya lagi

Aku melihat dua temanku yang larut dengan caturnya

" Lem,kamu anterin sana mbaknya ,jangan lama-lama !" kata salah seorang dari mereka memintaku mengantar gadis itu

Aku mengikut saja

Gadis itu keluar kamar mandi setelah beberapa menit

" Tidak lama kan Mas ?" tanyanya saat melihatku menunggu di pintu

Aku tidak menjawab dan memberi isyarat dengan lirikan mataku agar jalan kembali ke tempat tadi

Gadis itu selalu melakukan hal yang sama kalau di hitung sehari bisa 5 kali,tidak! sekarang jadi 6 kali dan ini sudah sangat larut.

"Mas..Mas Lem !" dia membangunkanku padahal aku baru saja mulai tertidur,sementara 2 temanku yang lain sudah mengorok dari tadi

" Ada apa ? " tanyaku ketus campur kesal setelah sebelumnya bercih pertanda tidak suka

" Maaf Mas,saya boleh ke kamar mandi lagi tidak ?"

Aku melirik arloji jam 3 dini hari , " tahan saja sebentar lagi subuh " kataku masih ketus

" Tapi Mas..? " dia menunduk entah kenapa aku merasa dia terlihat sedih

" Kalau tidak saya pergi sendiri ya Mas! saya tidak akan kabur,saya janji ! " dia bicara lagi setelah menunggu tak kunjung mendapat respon

Aku langsung berdiri dan dia mengikuti dari belakang dengan senyum tersungging..manis.

Jalan menuju kamar mandi sangat gelap,jarak yang di tempuh pun cukup jauh.

" Maaf ya saya mengganggu tidurmu ?"

" Lem itu bukan namaku ! "

" Lalu siapa ?"

" Kau tidak perlu tahu ! "

itu percakapan kami yang cukup panjang setelah beberapa hari ini kami bersama di rumah terpencil ini.tentu saja bersama 2 temanku yang lainnya juga.

***

" Kau..apa tidak kepanasan ? " Prem,yang berkulit paling gelap di antara kami menggoda gadis itu

" Hei jangan ganggu dia.biarkan saja " larang Jiko mengingatkan Prem

" Ah kau diam saja!! aku tahu yang kulakukan " Prem gusar

" Terserah kau saja..hati-hati jangan sampai kau merusak semuanya " Jiko tak kalah gusar,lalu pergi

Aku datang membawa makanan untuk kami berempat,begitu sampai di kamar gadis itu,dia tampak ketakutan tapi mimik wajahnya berubah lega begitu melihatku menghampirinya.

Begitu menerima bagiannya,Prem langsung keluar. Gadis itu pun mendapat bagiannya.aku memutuskan makan di kamarnya, 2 temanku yang lain terlalu berisik aku tidak suka itu. Aku makan dengan lahapnya dari ekor mata aku bisa melihat dia memperhatikanku entah mungkin dia berpikir aku seperti orang  yang lapar keterlaluan.Selesai makan aku keluar sudah 2 hari tidak berasap rasanya sungguh tidak nyaman.

" Ya Boss! semuanya aman. Dia sedang makan sekarang.oh tidak dia sangat manis,hanya saja.." Prem sedang menjawab panggilan telepon,dari percakapannya aku sudah bisa menebak siapa yang ada di seberang sana.

" Ok,baik Boss!tapi sampai kapan?......sial diputus begitu saja " temanku nyaris saja membanting handphonenya kalau saja dia tidak menoleh dan melihatku memperhatikannya.

Selesai menyulut beberapa batang gulungan tembakau,aku memutuskan ke kamar gadis itu sekedar mengecek apa dia butuh sesuatu.Dia tertidur.Gagang pintu kutarik perlahan sebelum sempat menutup aku sedikit kaget

" itu.." Aku tidak percaya apa yang ku lihat,sambil menyapu pandang ke sekeliling,setelah kurasa aman aku masuk dan mendekat ke tempat gadis itu tertidur lalu menyelimutinya hingga ke leher setidaknya 2 temanku yang lain tidak melihat apa yang ku lihat.

Aku sedang termenung sekarang di teras rumah kosong yang  belum sepenuhnya selesai di bangun itu.Banyak pertanyaan hinggap di kepalaku,tentang tugas aneh ini,tentang gadis itu dan apa yang kulihat tadi,dan banyak lagi.Aku coba menebak-nebak keterkaitan satu hal ke hal yang lainnya tapi tidak sampai membuatku mengerti,sore itu aku akhirnya tertidur.

***

Aku pastilah sangat kelelahan berpikir sampai bisa tertidur selama ini. 02.46 dini hari,aku bergegas menuju kamar gadis itu, tidak lama lagi dia biasanya minta izin ke kamar mandi.Dia tidak ada di kamarnya.Apa ini sebuah kebetulan,Prem dan Jiko juga tidak kelihatan.Kuputuskan menunggu di kamarnya.

5,10...dan menit ke 15 dia tak kunjung muncul juga,perasaanku mulai tidak enak.Aku berkeliling di sekitar rumah itu. Nihil.Kamar mandi ya kamar mandi.Aku berlari di bantu sinar bulan seadanya,aku tidak ingat kalau masing-masing kami punya senter sendiri.Dengan terseok-seok dan sedikit meraba entah berapa kali kakiku mencium batu-batu yang teronggok liar di sekitar tempat itu aku tidak pedulikan.

Dari kejauhan aku melihat kamar mandi sedikit terang,semakin dekat samar-samar aku mendengar suara tangis.Itu suaranya,tidak salah lagi. Aku berlari lebih kencang tiba-tiba terjerembab,kakiku tersandung tapi kali ini bukan oleh batu tapi karena tubuh tergeletak di tanah.Entah dia pingsan atau..

" Oh tidak! gadis itu " aku bangkit dengan tergesa

" Prem! ada apa ini ? " tanyaku begitu masuk kamar mandi,Prem setengah tertidur berselonjor di dekat pintu dengan nafas ngos-ngosan,dia terlihat sangat kelelahan.

Gadis itu terisak di pojok,dia sangat ketakutan.Aku berusaha mendekatinya walaupun aku masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi,aku terus saja mendekat dan menatapnya seolah mengatakan " aku datang..ayo keluar dari sini " entah dia melihat atau tidak.

Prem mengangkat tangannya ke arahku,dia memintaku membantunya berdiri.Aku melirik gadis itu,dia menggeleng keras.Kurasa ku tahu sekarang simpulku dalam hati.Aku menarik tangan gadis itu membawanya keluar,tapi tidak beruntungnya aku,kakiku tersandung kaki Prem yang sengaja dia rentangkan untuk mencegahku keluar dari kamar mandi itu..lebih tidak beruntung aku tersungkur dan gagang pintu sudah menunggu membelai pelipisku.Syukurlah4 gadis itu sudah berada di luar.Aku berdarah.Gadis terpekik.Prem berusaha bangun.

" Nona larilah yang kencang.Cepat!!! " perintahku dengan rasa pusing hebat di kepala,Aku nyaris bisa berdiri kalau saja Prem tidak melempar senter itu,gagangnya mengenai kepalaku,lagi.Gadis itu hendak mendatangiku,aku menggeleng payah dia mengerti meski tampak ragu dia mulai berlari dan aku baru sadar rambutnya terurai.semua gelap.

***

Rasanya dingin sekali,dimana ini ? apa begini rasanya di dalam kubur ? aku ingin membuka mata , tapi aku merasa takut kalau-kalau nanti aku malah melihat hal mengerikan seperti cacing-cacing yang sedang menggerogoti tubuhku misalnya,ah tapi tidak terasa ada yang sakit selain kepala. Ku beranikan membuka mata. Ya ampun!

" Kau sudah sadar ? " seorang bapak berseragam cokelat menghampiri

Aku mengangguk.

" Sebentar lagi mungkin akan ada yang mengunjungimu,mereka selalu datang selama kau di sini "

" Baiklah "

Sudah berapa lama aku di sini ? tiba-tiba aku teringat kejadian malam itu.Apa yang terjadi setelah aku tidak sadarkan diri selain tentang aku yang terkurung seperti ini,lalu Joki dan Prem? Dan gadis itu ?

" Hai Bung! Akhirnya kau bangun juga..haha" 2 lelaki berpakaian rapi dan seorang petugas berseragam cokelat yang lain datang.kunci di lepas aku duduk mengikuti mereka yang sudah lebih dahulu duduk di meja di depan kamar besi itu.

" Kalian siapa ?" aku tidak merasa mengenal mereka

" Kau akan tahu cerita lengkapnya nanti setelah keluar dari sini " jawab salah satu lelaki tadi terlihat masih muda seusiaku sepertinya.

Aku diam saja

" Baiklah kalian silakan berbincang aku harus mengurus beberapa hal agar kau bisa keluar hari ini juga,permisi "

Tinggalah aku dan lelaki lainnya ,dia seumuran ayahku.Dia memperhatikanku lama ,aku berdehem maksudku memberi tahu bahwa tatapannya membuatku tidak nyaman.

" Siapa namamu ? " Akhirnya bapak itu bersuara

" Aden " jawabku pendek

" Nak Aden, kau seharusnya sudah bebas dari kemarin.Berhubung kau masih pingsan jadi kami tunggu kau sadar.Maaf kalau itu terdengar kejam,anggap saja itu hukumanmu karena telah bersekongkol menculik puteriku " kata bapak itu berwibawa,beda sekali dengan ayahku yang entah di mana sekarang.

Aku terkejut

" Apa puteri anda baik-baik saja ?"

" iya dia sudah semakin baik,kalau tidak kau tidak akan bisa bebas "

" Maaf "

setelah maaf itu keluar dari mulutku kami saling diam.

***

Bagaimana aku menjelaskannya,rasanya ini terlalu bagus untukku.

" Apa yang kau pikirkan ? " gadis itu baru muncul sekarang meski aku sudah 2 hari berada di rumahnya.Dia tidak datang sendiri,seorang wanita paruh bawa bersamanya.

" Yah hanya bertanya-tanya dalam hati tentang pantas dan tidak pantas ? " jawabku mengambang

Dahinya mengkerut

" Kau tidak ingin tahu apa yang terjadi malam itu ? " tanyanya kemudian

" Ayahmu banyak bercerita,tapi mungkin ada yang beliau lewatkan.."

" Oh kalau begitu aku harus menceritakan bagian yang mana ya ? "

" Tunanganmu? Di mana dia sekarang ? "

" Dia sudah kembali ke kampungnya. kami memaafkannya sebagai gantinya pernikahan kami di batalkan.sejujurnya dari awal aku sudah tahu dia yang melakukannya "

" Bagaimana tentang handphone itu ? "

" APA?! jadi malam itu kau yang menyelimutiku,aku sudah menduga tapi rasanya lega sekali ternyata itu benar kau orangnya "

" Kau tahu,soal penculikan itu,tidak masuk akal "

" Benar "

" Kau juga "

" Hmm kau mungkin saat itu berpikir kenapa aku tidak menghubungi polisi saja,benar kan ? "

" hu uh "

" Aku tidak melakukannya.itu karena kau! "

" APA ?! "

" Haha..aku hanya bercanda.Pada akhirnya aku menghubungi polisi juga bukan? setelah aku berhasil kabur dan kembali kerumah itu kau sudah pingsan. Jujur saja aku bertahan di sana karena aku percaya dia tidak  akan menyakitiku,sebenarnya dia orang yang baik.Mungkin dia hanya takut aku akan mengacaukan pernikahan kami "

" Kalau dia baik,kenapa kau tidak menikah saja dengannya ? "

" Kalau baik saja cukup jadi alasan seseorang menikah,mungkin aku sudah jadi istri orang beberapa tahun yang lalu "

" lalu apa ?"

" Dia ah tidak,lupakan saja.Aku berkonsultasi dengan Yang Diatas sana dari jawabannya DIA bilang tidak "

" Tapi kalian sudah bertunangan ? "

" Itulah panjang sekali ceritanya..hmm boleh kita tidak membahas tentang dia lagi ?"

" Baiklah "

Apa yang dia sampaikan malah tambah membuatku bingung tapi biarlah mungkin dia ingin merahasiakannya.

" Kau tahu di mana Prem dan Jiko sekarang? "

" Tentu. Jiko di rawat jalan di rumahnya,lukanya cukup serius tapi dia bersikeras tidak mau di rawat di rumah sakit.Dia juga berjanji akan berubah.Prem masih di penjara,aku sangat berterima kasih padanya maksudku Jiko Dia terluka demi menghalangi Prem menyentuhku,mereka bergulat cukup lama.Prem mendorong Jiko,kepalanya membentur batu seperti yang kau lihat Prem malam itu kehabisan tenaga "

" Prem tidak sampai menyentuhmu kan ? "

" Syukurnya tidak.hanya saja karena tarikannya kepalaku jadi terbuka dan kau melihatnya "

" Maaf "

" Itu tidak di sengaja "

" Baiklah,sebaiknya kau masuk dan makan. Tidak pantas rasanya membiarkan orang sakit kelaparan " dia tersenyum mengejek

" Kau berlebihan "

" Oh ya.tentang penculikan.itu tak cocok denganmu "

"..." aku menggaruk kepala yang tak gatal

" Kau masih ingin di sini memikirkan  tentang pantas dan tidak pantas? kalau begitu aku masuk dulu.."

" Iya baiklah "

"Dan..tentang itu " dia diam sebentar sambil menunduk " kalau..kalau aku memintamu jadi menantu di rumah ini,apakah itu pantas ? " katanya lagi dengan suara bergetar.



SELESAI


Sunday, September 17, 2017

Kata Tak Bernama

ResTokoiyoo



 KATA TAK BERNAMA


 " Kau sudah sembuh ? " tanya Makta setelah salam petang itu,sekembalinya beliau dari ladang

" Sudah " Jawabku berdiri menyalami Makta, panggilanku untuk bibiku tersebut tak lupa menjawab salamnnya

" Sudah makan ? "

Aku mengangguk

" Makan nasi kan ? walau sedikit paksakan ! " beliau menaruh tudung rotan di atas meja makan lalu membuka kemeja lusuh yang menjadi luaran kaos obong itu lalu menyangkutkannya di paku yang sengaja di pantek dekat pintu masuk kamar mandi

" Iya " kepala ku masih pusing dan sekeliling rasanya berputar-putar,aku mengambil posisi berbaring seperti sebelum kedatangan Makta

" Kau mencuci ? kan sudah Makta bilang biarkan saja biar besok Makta yang cuci " Saat menggantung kemejanya tadi pintu kamar mandi sedikit terbuka,Makta melihat seember tanggung pakaian bekas di peras masih menggulung tampak menumpuk siap untuk di jemur

" Tidak apa Makta ! " aku menjawab sambil senyum memberi tanda aku baik-baik saja

Makta mengambil hanger dan memasangkannya pada pakaian yang selesai di cuci tadi

Makta wanita yang sangat suka kesibukan , dia tidak suka berdiam diri saja atau tidak melakukan apa-apa. Apalagi sejak menjanda 10 tahun yang lalu beliau semakin terlihat gila bekerja,padahal kalau di bilang berkekurangan jelas tidak,bahkan kalau beliau mau beliau bisa membangun atau membeli sebuah rumah yang megah dan menyewa beberapa pekerja untuk membantunya atau membuka sebuah usaha atau semacam itu tapi kenyataanya Makta lebih memilih hidup sederhana dan tetap menjanda di usianya yang akan menginjak kepala lima.Perkawinan Makta dan Apaka tidak di karuniai anak..aku tidak pernah tahu alasan apa yang membuat mereka memutuskan berpisah , mungkin saja masalah anak adalah salah satu alasanya. Apaka lelaki yang sangat baik,sabar dan tidak neko-neko setidaknya itu yang kurasakan selama ini mengenalnya.Meski sudah bercerai dengan Makta,Apaka masih sebaik dulu tidak berubah. Beberapa kali secara tidak sengaja kami bertemu,Apaka sudah beristri lagi kami makan bersama,bercanda seperti tidak terjadi apa-apa.
Begitu juga  apabila keluarga kami mengadakan selamatan atau suatu perayaan Apaka selalu di undang, Untuk beberapa orang ini mungkin hal ini tidak lumrah untuk di lakukan,tapi begitulah kami semua menyukai sosok lelaki yang pernah menjadi suami Makta ini.

" Makta tidakkah Makta merasa kesepian ? tanyaku suatu pagi

" Kadang-kadang,tapi sekarang sudah tidak pernah sejak kau pindah kesini,Makta merasa sangat senang rumah ini terasa lebih hidup " Jawabnya sambil menyesap teh

" Syukurlah " bisikku senang

" Makta,nanti malam di kampung sebelah ada pasar malam,bagaimana kalau kita pergi melihat-lihat  kesana ? " Aku sudah memikirkan ini sejak beberapa hari yang lalu,bahkan  membayangkan aneka kemungkinan reaksi Makta mendengar permintaanku itu

" Kenapa ? ada yang ingin kau beli ? " Makta terlihat sedikit kaget

" Saya tidak yakin,,tapi mungkin saja " jawabku ragu

"..."

Makta membisu selama beberapa menit, aku masih menunggu

" Tidak apa-apa,lupakan saja "kataku berubah pikiran berusaha mengatur nada bicara agar tidak  terdengar kecewa

Makta memandang wajahku entah apa yang dia pikirkan

" Ayo kita kesana! " Kata Makta kemudian sambil tersenyum

***

Entah mengapa di tempat seramai ini seolah tidak ada pengaruhnya buat Makta.Wajah,sikap dan gerak-geriknya kelihatan tetap kesepian.dia hanya tersenyum sesekali dan tampaknya tidak tertarik pada keriuhan ataupun dagangan yang ada di pasar malam ini,
Apa yang harus kulakukan ?

" Husna...ini kamu Husna bukan ? " seorang wanita paruh baya mencolek bahu Makta senyumnya sungguh sumringah

Makta tidak langsung menjawab beliau mengernyit meneliti wajah wanita yang menyapanya barusan,mungkin mengingat- ngingat

" Tega sekali kamu Hus,rupanya kau sudah tidak mengingatku.Aku Cahya! " Kata Ibu  yang mengaku bernama Cahya itu  tersirat kecewa

"Oooooh ya..ini benar kau Cahya? Ya Allah sudah lama sekali sejak terakhir kita bertemu " wajah Makta tampak berseri

Mimik seperti itu yang ku ingin menghias wajah Makta setiap harinya.Aku ikut bahagia dengan pertemuan tak terduga Makta dan teman lamanya tersebut

" Iya betul.Habisnya kamu pindah tidak memberi kabar,aku pikir kita tidak akan bertemu lagi "

" Benar.Kau kan tahu kondisiku saat itu,apa menurutmu aku bisa memikirkan hal lain..eh tapi apa kabar kamu Cahya,apa kau masih tinggal di sana ?" Lengan mereka saling mengait seperti tidak ingin lepas

" Betul,aku bisa mengerti.Aku sudah pindah Hus kesini baru kemarin..Oh ya ini anakmu ya,sudah sebesar ini sekarang ? " Dia melihat kearahku dan melepas kaitannya

" Iii..ini keponakanku Ya !" Jawab Makta terbata

" Salam Bi, saya Asma  " saya mencium tangan teman Makta yang ku panggil bibi

Bibi Cahya tersebut agak terkejut entah kenapa saat melihat Makta wajahnya juga terlihat kikuk.mungkin hanya perasaanku saja.

" Asma, kamu berkeliling saja dulu mungkin ada yang ingin di beli.Makta akan menunggu disini dengan bibi Cahya "

Aku menurut saja , mungkin mereka ingin lebih leluasa bercengkrama. " Iya..baiklah "

***

Sungguh canggung rasanya berjalan sendirian di wilayah yang belum familiar seperti ini ,meski tempat ini terbilang ramai tetap saja rasanya tidak nyaman. Belum terpikirkan akan membeli apa jadi ku putuskan berkeliling saja dulu.

Ada yang menjual kelinci

" Kelincinya Neng..! " teriak abang yang menjual kelinci

" Apa aku beli saja 2 ekor ,supaya rumah setidaknya tidak terlalu sepi ? " aku berkata dalam hati

" Eh si Neng malah bengong " Abangnya mengagetkanku

" Satunya berapa bang ? " jawabku bertanya dulu tidak ada salahnya bukan

" Mau yang mana Neng? beda usia beda harga " jawab abangnya menggantung

Abangnya mau sekali di tanya ,apa salahnya setelah mengatakan itu langsung menyebutkan harga sesuai usianya.

" Eh si Neng bengong lagi "

" Hmm..bang maaf ya saya tanya bibi saya dulu, kalau beliau mengizinkan saya kembali lagi nanti , terima kasih.permisi! "

Aku bergegas kembali ke tempat Makta dan temannya tadi menunggu,tinggal beberapa langkah lagi,langkahku terhenti.Makta menangis. Aku inign tahu kenapa dan apa yang membuat Maktaku menangis. Aku sering melihatnya murung tapi baru kali ini melihat beliau menangis. Hatiku rasanya perih.meski hanya seorang bibi,tapi di banding ibu ku sendiri kenyataannya aku lebih dekat dengan Makta.Aku menelpon Makta hampir setiap hari saat aku masih tinggal di rumah ibu yang berbeda kota,menanyai pendapatnya jika aku bingung memutuskan suatu hal meski sudah dapat saran dari Ibu tapi itu belum final kalau belum mendengar pendapat Makta.Mungkin itu juga sebabnya ibu sangat cemburu pada bibiku itu,ibu jadi pemarah dan sangat sensitif,aku yang lebih sensitif lagi kalau ibu kambuh marahnya aku bisa menangis berjam-jam dan akhirnya jatuh sakit. Ayah tidak tahan melihatnya malah menyuruh Makta membawaku kerumahnya.Dan di sinilah aku sekarang.

PIkiranku kembali pada Makta,beliau masih menangis,aku bahkan sudah 5 menit berdiri di sini.Aku lebih mendekat sambil mengendap,penasaran apa yang mereka bicarakan.

" Oh jadi Asma sudah dari bayi di rawat oleh Rahmi ? " Tanya Bibi Cahya

Aku lebih menajamkan pendengaranku,sepertinya aku salah dengar bibi itu menyebut nama ibuku dan kulihat Makta hanya mengangguk.

" Bagaimana pernikahanmu dengan Karim ? Apa kalian di karuniai anak lagi ? "

Aku yakin pendengaranku tidak salah,Apa maksud bibi Cahya dengan kata anak lagi ? benarakah Makta dan Apaka pernah punya anak?

" Tidak. setelah aku menyerahkan Asma pada Rahmi aku tidak pernah hamil lagi meski segala cara  telah kami coba.Melihat kondisiku Rahmi jadi terlalu banyak berpikir dan mengira aku akan mengambil kembali Asma dari tangannya.Dia jadi sangat sensitif,mudah curiga dan gampang sekali meledak.Aku sangat kasihan pada Asma ,dia jadi pelampiasan Rahmi padahal dia tidak tahu apa-apa "

Bukan main kagetnya aku ,aku yang belum sepenuhnya sembuh ini kembali merasakan pusing.Aku bertahan saja begini karena ingin mendengar lebih banyak,ku yakin kalau aku keluar Makta akan menutup rapat mulutnya

" Ya Allah Hus, memangya apa yang kau pikirkan saat menyerahkan Asma pada adikmu itu ?"

Pusingnya tambah hebat,aku bawa berjongkok.Jangan di tanya apa yang kurasakan sekarang semuanya camur aduk

" Aku hanya tidak tega melihat Rahmi,dia sangat terpukul dan stress setelah rahimnya di angkat. Kau kan tahu betapa dia sangat ingin punya anak. Waktu itu ku pikir tidak ada salahnya aku percayakan Rahmi merawat Asma,aku sehat begitu juga Mas Karim kami masih bisa punya anak lagi.Tidak di sangka akan seperti ini,sepertinya tuhan sedang menghukumku "

Pandanganku mulai gelap.Aku mengutuk rasa pusing ini kenapa harus datang lagi bukankah tadi sudah tidak apa-apa,aku harus mendengar semuanya sampai selesai.

" Apa Karim meninggalkanmu karena kalian tidak di karuniai anak lagi ? "

" Tidak. Dia sangat setia.Aku yang memaksanya menikah lagi,karena aku telah banyak mengecewakannya " Makta mulai menangis lagi

"Aku membekap mulutku dengan tangan,tangis Makta begitu pilu bagaimana bisa aku menahan untuk tidak menangis juga

" Ya Allah..kau hanya dari luarnya saja tampak kuat..tapi sesungguhnya di dalam rapuh "

"  Aku harus bertahan apalagi sekarang Asma sudah kembali padaku " kata Makta melap ingusnya

" Iya semua milikmu sejatinya akan kembali padamu. Asma sudah bersamamu tapi kenapa kau tampak masih sedih .Ada apa Husna ?

" Adikku Ya..bagaimana dengan adikku? ku rasa dia tidak akan sanggup jauh dari Asma "

" Dia kan bisa datang kapan saja dan menginap atau bisa juga sebaliknya,kurasa itu bukan hal yang sulit jika di bicarakan baik-baik "

" Sebenarnya Rahmi kemarin menelpon,dia memintaku mengembalikan Asma padanya kalau tidak dia mengancam akan bunuh diri"

Bibi Cahya sangat terkejut begitupun aku lebih lebih terkejut,aku sampai terduduk

"Apa Rahmi benar-benar akan melakukan hal itu ? "  Tanya bibi Cahya

" Melihat wataknya..ah tidak aku tidak berani membayangkannya,dia satu-satunya keluarga yang ku punya.aku harus memastikan itu tidak terjadi "

Semua terdiam.
Aku mengatur nafas dan mereda degupan jantungku,menyeka sisa-sisa air mata.Rasa pusing tidak ku perhatikan lagi,meski tertatih aku pelan-pelan berdiri dan berbalik menjauhi  Makta dan Bibi Cahya,setelah rasanya cukup jauh aku berjalan kembali ke arah mereka seolah-olah aku baru kembali berkeliling.

" Makta.." sapaku

" Kau sudah kembali?..tidak dapat apa-apa ? " Makta melihat tanganku kosong

" Tapi Asma..coba ku lihat! kau habis menangis ?" Makta sepertinya curiga,bibi Cahya dan Makta saling pandang

"Iya " jawabku dengan senyum lebar

".." hening

" Aduh kenapa serius sekali?! saya menangis karena kepedasan.Di dalam sana baksonya sungguh enak. rasanya kurang sedap kalau tidak pedas bukan ?" kataku memecah keheningan

Benar saja Makta dan bibi  Cahya tertawa,lepas.Senang melihatnya.

Bibi Cahya pamit dan berjanji besok akan mampir ke rumah,Aku dan Makta memutuskan pulang.

" Makta .." Panggilku saat dalam perjalanan ke rumah

" Iya " jawab Makta tanpa menoleh

" Maaf ya .. " Kataku menghentikan langkah Makta tiba-tiba

" Maaf untuk apa ? " Makta menatapku lekat sekali

Aku diam sebentar , lalu..

" Maaf karena saya makan bakso sendirian,dan tidak membelikan satu untuk Makta " Kataku berbohong,tentu saja bukan karena hal itu aku mengucapkan maaf

" Ah haha ku pikir apa..tidak apa-apa sayang,Makta juga tidak begitu suka bakso " Makta melanjutkan langkahnya sambil merangkulku,aku balas merangkulnya

" Makta..." kataku lagi

" Iya..apalagi sekarang ? " jawab Makta dengan tenangnya

" Makta sepertinya juga habis menagis !? " aku menyentuh pipi Makta sebentar

"Iya..pertemuan kembali dengan sahabat lama sungguh membuat haru dan emosional,tapi juga membahagiakan hmmm "

" Makta...Terima kasih " Balasku mungkin terdengar aneh baginya,tapi aku tidak memberinya kesempatan berkomentar.Aku memeluk erat Makta mempercepat langkahku, Makta ikut mau tidak mau

YA! Maaf dan Terima Kasih, tentu saja aku harus mengatakn itu padamu Makta..atau ehm Ibu.Kau sudah melewati begitu banyak hal sampai sejauh ini dan itu pastilah tidak mudah.Sebenarnya ada yang ingin ku sampaikan , sesuatu yang lebih dari sekedar "Maaf " dan " Terima Kasih ".Lewat kata itu aku akan mencurahkan semua rasa bahagia yang ku punya, juga memasukkan ketulusan ke dalamnya, akan ku berikan hingga tak bersisa.Tapi kata itu..entah apa Namanya.Kata tak bernama .



SELESAI










Friday, September 15, 2017

Wanita Dengan Tali Rafia

ResTokoiyoo


Wanita Dengan Tali Rafia



Jalan setepak di gang sempit yang ku lewati setiap pulang pergi bekerja ini terasa lebih sepi dari biasanya.Karena angkutan umum tidak bisa masuk jadilah seperti sekarang aku harus berjalan kaki untuk sampai ke rumah.Beruntunglah mereka yang punya kendaraan roda dua.

Suara kaki-kaki kecil berlarian di belakangku susul menyusul,aku tergoda untuk menoleh

"Ada Jahraaaa..ada Jahraaaa! " teriak salah satu anak terlihat paling kencang larinya dari 4 temannya yang lain

"Ayooo..lebih  kencang,Jahra semakin dekat "Anak-anak itu menambah kecepatannya

Aku berhenti sejenak berpikir "Siapa Jahra? " namanya terdengar asing,penasaran retinaku mencari-cari sosok itu,tapi tidak melihat siapa-siapa tepatnya belum.

"Ayooo ayooo ada Jahraaaaaaaa...!" Suara anak-anak itu tidak beraturan seperti halnya nafas mereka

Meski tidak tahu siapa Jahra,aku merinding juga.Rasa takut menulariku melihat ekspresi bocah-bocah itu,kaki ku pacu cepat.

"Kak ayo lari kak...Ada Jahra ! " sungguh baik salah satu dari 5 anak tadi sempat-sempatnya memberi tahuku,dia tertinggal jauh di belakang dan terlihat kerepotan dengan  perutnya yang buncit.

" Dik..siapa Jahra ? " kataku berhasil menyusulnya,bukannya menjawab dia malah lari kocar kacir dengan ekspresi yang sulit di jelaskan.

Sadar-sadar ekor kain penutup kepalaku seperti ada yang menarik,tidak di hentak memang tapi sepertinya tarikannya makin mengencang,tanpa melihat kebelakang aku menarik balik dan menyusul anak-anak tadi yang sudah menghilang dari penglihatan.Setelah kurasa cukup jauh aku mulai mengatur langkah kaki sedikit lebih pelan.

****
Aku putuskan naik ojek,bukan karena takut Jahra tapi kakiku  terkilir terjadi insiden kecil di tempat kerja,ada minyak urut di rumah aku bisa gunakan itu biasanya cukup membantu.

Saat tengah mengolesi minyak urut di teras sambil menikmati semilir angin sore,ada yang mendekat aku melihatnya dengan ekor mataku awalnya aku tidak ingin mengubrisnya...dia depanku sekarang.
Dia seorang gadis kisaran usia 20an,berkulit sedikit gelap,rambut sebahu kemerah-merahan dan ada bebarapa bagian rambut yang seperti membentuk bongkahan,di katakan gimbal tidak juga  entahlah jelas itu lama tak tersentuh air dan shampoo.tidak salah lagi. Dia menggunakan daster sedkit di bawah lutut yang sangat sangat lusuh dan robek di beberapa bagian. Matanya tajam dengan mulut tertutup rapat.Dia cantik.

Kalau boleh jujur aku sudah ingin kabur sedari tadi kalau saja kakiku tidak tambah sakit karena tadi reflek ku bawa berdiri saking kagetnya.Gadis itu tidak bersuara ,juga tidak menyentuh apa-apa,dia hanya mematung memperhatikanku yang terduduk mengaduh-ngaduh..itu hanya alasanku saja untuk mereda rasa takut.

" Itu Jahraaaaaaa ! " Anak penghuni kontrakan paling ujung yang baru keluar rumah mungkin akan pergi main, berteriak dan menunjuk.ibunya menariknya masuk kembali.

Bagus buatku kesempatan untukku kabur masuk rumah,saat anak tadi meneriakinya Jahra berjalan kesana ke tempat anak tadi memanggilnya.

***

"Astaghfirullah..! " bukan main kagetnya saat membuka pintu gadis itu berdiri di depan tapi tidak menginjak teras,pintu ku tutup lagi.Aku mengintp dari jendela

Dia masih diam tapi tangannya sibuk menggaruk,dan kaki, kaki tanpa alas itu..ya ampun aku baru sadar,pergelangan kakinya terikat tali..tali itu di biarkan panjang menjuntai begitu saja,maaf mirip ayam yang lepas dari ikatan tapi tidak bisa melepas tali yang menjerat kakinya,siapa yang tega melakukan itu padanya. Miris.aku tak berani keluar karena aku pernah punya pengalaman buruk dengan orang yang kondisinya serupa.

Kami saling mengintip cukup lama ,kulihat dia memegangi perut dan menggerakkan bibir lalu menelan ludah dengan wajah kuyu dan melas.Rasanya sangat iba.Aku ke dapur mungkin ada yang bisa ku berikan padanya.

Pelan-pelan ku buka pintu,sesisir pisang ku letakkan di bangku plastik teras dengan gerakkan cepat,dia menghambur masuk dan menyambar pisang itu dengan gerakan tidak kalah cepat,lalu pergi begitu saja.Aku melihat punggungnya dan kaki itu..bunyi tali rafia bergesekan dengan kerikil sepanjang jalan sampai sosoknya menghilang di ujung gang.

Aku jadi sering melihatnya sekarang,Dia  selalu hilir mudik masih dengan tali rafia itu dan garukan-garukannya.

***
Aku sedang ada di pasar mengambil jahitan yang telah selesai di kerjakan.di samping tukang jahit itu ada kios pakaian..mataku menangkap sebuah daster berwarna biru,selesai membayar upah jahit aku bergegas pergi tapi daster tadi seolah memanggilku..

Ceritanya sangat panjang aku dan seorang tetangga berhasil membujuk Jahra agar bersedia di mandikan.Singkatnya pagi itu dia mengamuk di jalanan sebab pastinya aku tidak tahu,selesai mengamuk dia terduduk karena kelelahan entah punya keberanian dari mana aku menghampirinya,syukurlah sorot matanya sudah ramah.Tadi selagi dia mengamuk aku terus memperhatikan ikatan di kakinya yang terlihat semakin kencang dan sedikit berdarah dan satu hal lagi Maaf Jahra tidak pakai dalaman.Itu membuatku begitu malu dan sangat kasihan.sambil terus memegangi bawah dasternya agar tidak tersingkap ,aku memanggil tetangga sebelah kontrakan ku yang kebetulan lewat untuk membantuku membujuknya agar mau ku bawa pulang.

Jahra sudah di kamar mandi sekarang bersama Mba Yani tetangga yang membantuku,mereka ku tinggal berdua sebentar untuk mengambil sekantong plastik belanjaanku di pasar tadi,aku mengeluarkan indomie, daster dan pakaian dalam dari dalam plastik dan sisanya ku bawa ke kamar mandi.

Butuh waktu lama untuk memandikannya 1 botol kecil shampoo , 1 pouch ukuran 85ML sabun cair, 1/2 isi odol ukuran 75gram dan yang pasti butuh banyak air. Kata Mba Yani  lebih susah memandikan Jahra di banding memandikan anak kecil,bagian tersulitnya adalah kami harus menjaga agar kakinya yang terikat dan mulai luka itu agar tidak terkena air dan tali itu juga cukup mengganggu,Jahra marah kalau tali itu di lepas.

Selesai.Jahra terlihat sangat berbeda dengan daster biru dan bau tubuh yang wangi,tidak ada yang menyangka kalau dia..... maksudku kalau dia seorang Jahra.Mba Yani permisi pulang.Tinggalah kami berdua,aku membawanya ke depan cermin,dia mematut diri dan tampak belum mau beranjak,ku tinggal Jahra ke dapur memasak mie untuk ku dan dia.

Mie matang ku bawa mienya ke teras,aku punya feeling selesai makan dia pasti tertidur,Dan aku masih sedikit takut kalau dia tidur di dalam rumah.Bagaimana kalau bangun-bangun dia mengamuk lagi?

Benar saja.Jahra pulas di bangku panjang.aku menggunting tali yang menjerat kakinya hati-hati lalu kemudian mengoleskan obat luka.Tidak lupa tali rafia nya ku buang jauh agar dia tidak mengambilnya lagi. Aku juga kelelahan dan mengantuk,aku tidur di sofa ruang tamu dan pintu ku kunci dari dalam.terdengar kejam ya, tapi seperti yang kusebutkan tadi aku punya alasan.Dan alasannya takut.

Aku terbangun oleh suara Adzhan entah Maghrib atau Isya aku tidak melihat jam,karena aku teringat Jahra.Aku keluar memeriksanya,dia sudah tidak ada.

***
Dalam perjalanan pulang dari bekerja aku di serang lapar hebat.Sarapan, makan siang dengan mie rasanya masih kurang kenyang. Sambil terus mengelus-ngelus perutku di balik hijab jadi tidak akan ada yang sadar, aku terus berjalan sambil membayangkan seandainya sandal yang lupa ku berikan pada Jahra tidak jadi di beli waktu itu mungkin aku bisa makan sebungkus nasi padang sekarang.

" Tidak..tidak! gajian bulan depan sepertinya aku harus  mulai menyisihkan uang untuk keperluan "tak terduga" ya..lebih baik seperti itu " Aku bicara sendiri di jalanan

Beberapa meter di depan ku aku melihat ada yang berjongkok tampak sibuk sendiri,tunggu...

" Daster itu...Jahra!" aku berbisik dengan langkah di percepat

Benar dia Jahra,dia tampak sibuk dengan tali rafia,aku menyangka ada lagi yang mengikat kakinya.Aku berjongkok bermaksud ingin membantu melepasnya tapi Jahra menepis tanganku kasar.

" Jahra...kenapa? "

Jahra diam,dia kesal sekarang talinya dia hentak-hentakkan, bagaimana mengatakannya..ya seperti itulah,tidak sampai 5 menit akhirnya dia berhenti.Rafia itu kembali mengikat kakinya. Jahra tidak memberi aba-aba langsung melotot padaku,sontak aku kaget dan terjengkang kebelakang.Jahra berdiri melihatku lagi dengan tidak ramah kemudian berbalik arah pergi meninggalkanku begitu saja dengan tali rafianya. Aku bengong dan tak tahu harus bereaksi apa.


SEKIAN













Jum'at,15 September 2017
Bagus tidak Yoosob? hehe

Wednesday, September 13, 2017

BENALU MANGGA

ResTokoiyoo




 BENALU MANGGA



" Ya ampuuun sejak kapan  benalu ini hidup di antara batang pohon  mangga kita..oh ya tuhaaaan.Ibuuuuu ! " Teriak Jataya  dari kebun samping membahana sampai ke seluruh sisi rumah.

Ibu yang saat itu sedang membelah pinang di halaman diam sebentar..kemudian meletakkan parangnya lalu menghampiri Jataya

" Ada apa Taya ? Tidak usah berteriak sekeras itu tidak enak di dengar tetangga"

" Iya maaf bu..bu coba lihat benalu-benalu itu " Jataya menunjuk 2 rumpun benalu di sela-sela batang pohon mangga

" Iya ibu lihat " Jawab ibu dengan tenangnya

" Bu bagaimana benalu ini bisa ada di sini ? untungnya saya melihatnya kalau tidak....mangga ini harusnya sebentar lagi berputik, lihat sudah banyak tunas-tunas baru " 

" Taya..apa kau pernah mendengar pohon benalu yang tumbuh di mangga ?" tanya ibu yang terdengar aneh di telinga Jataya

" Tidak ada! " jawab Jataya

" Lalu kau tahu apa artinya itu ? " 

" Saya tidak mengerti , arti yang mana yang ibu maksudkan ? "

" Jika kita bicara baik dan buruk sebutlah  mangga itu baik dan benalu itu buruk..tadi sudah kau jawab tidak ada mangga yang di tumbuh di pohon benalu karena memang tidak ada namanya pohon benalu..sesuatu yang baik bisa saja ada yang memanfaatkan untuk keburukan,tapi sebenarnya tidak ada sesuatu yang benar-benar buruk "

Dahi Jataya berkerut

" Benalu ini mengingatkan ibu pada bapakmu "

Pohon mangga itu berdaun lebat mempunyai batang yang bercabang dan ranting yang banyak,tingginya hanya sedikit lebih tinggi dari puncak atap rumah mereka.Dalam setahun mangga ini bisa berbuah 2 bahkan 3 kali, buahnya sangat lebat meski terbilang tidak besar tapi daging buahnya tidak berserat ,sangat manis dan jarang sekali di temukan ulat.Buahnya yang muda bahkan tidak terasa asam ,setiap kali berbuah selalu lebat dahannya sampai merunduk menahan buahnya yang rapat dan makin hari makin besar. Yang paling menyenangkan saat musim panen tiba keluarga mereka tidak pernah mau memetik buahnya mereka membiarkan mangga-mangga itu lepas dari tampuk dengan sendirinya.Jadi setiap mangga itu jatuh siapa saja yang kebetulan lewat atau berada di sekitar pohon mangga itu boleh mengambilnya .Bahkan anak-anak di lingkungan itu sampai  menunggui di bawah pohonnya.

 Pernah suatu kali mangga ini berhenti berbuah,itu terjadi sekitar 2 tahun yang lalu,saat itu pohon mangga sedang berbuah lebat-lebatnya tapi masih belum bisa di petik karena belum matang ,di suatu malam beberapa anak kecil dari perkampungan lain melempari buah mangga itu dengan batu entah berapa buah mangga yang berhasil jatuh, yang jelas daun-daunnya banyak berguguran di tanah,hari berikutnya ada seseorang yang memanjat dahannya untuk memetik buah mangga yang masih muda..untung seorang pemuda yang kala itu hendak shalat berjemaah di masjid sedang lewat dan melihat pemuda itu,orang itu berdalih ia mencuri mangga muda karena istrinya sedang hamil dan ngidam mangga muda tapi mangga itu tidak boleh di beli atau di minta.

" Astaghfirullah Mas..Apapun alasannya mengambil sesuatu yang bukan milik kita tidak bisa di benarkan,apalagi ini untuk calon bayi mas ? " pemuda itu geleng-geleng kepala

" Iya maaf mas ustadz..habisnya saya benar-benar bingung,kalau saya tidak turuti istri saya bawaannya marah-marah saja "

" Ayo mas ikut saya menemui pemilik mangga ini, minta maaf . biar nanti saya yang minta pemiliknya merelakan mangga yang sudah terlanjur di petik ini untuk istri Mas "

Si Mas nya tampak ragu

" Tidak apa-apa Mas,yang punya mangga pasti tidak berkeberatan,lagi pula bukannya tadi Mas bilang istrinya mas maunya mangga yang tidak di beli tapi juga tidak di minta..ini mangga nantinya tidak di beli tidak juga di minta tapi di beri...ayoo Mas! "

Sejak kejadian itu Pohon mangga seperti "ngambek" tidak mau berbuah lagi.

Di suatu sore

Jataya sedang menyapu halaman selagi menyapu ia nyambi mendumel

" Kalau tidak akan berbuah lagi setidaknya jangan menggugurkan daun begini banyak..kasihanilah ibu saya setiap hari harus membersihkan daun-daunmu "

Jataya berhenti menyapu dan menatap melas pohon mangga

" Apa sebaiknya saya tebang saja pohon ini ?!" Jataya tampak berpikir lalu tak lama menjatuhkan sapu lidinya dan sedikit berlari masuk kedalam rumah 

Beberapa menit kemudian,Jataya sudah kembali dengan kapak di tangan,tanpa berpikir lagi ia mulai mengayukan kapak dan menebaskan mata kapak itu ke batang pohon mangga.Sekali....Dua kali...

" Jataya apa yang kamu lakukan ? " Ibu tiba-tiba muncul entah dari mana menghentikan gerakan kapak untuk yang ke 3 kalinya

" Pohon mangga ini sudah tidak pernah berbuah lagi bu,saya akan menebangnya " 

" Tidak biarkan saja ! " Ibu melarang

" Kenapa tidak bu ? " Jataya tampak bingung

" Setidaknya pohon mangga ini pernah memberikan kita berlimpah buah sebelum dia berhenti berbuah seperti sekarang,lagipula pohonnya rindang halaman dan rumah kita menjadi teduh karenanya ,jika kau tebang nanti pasti akan gersang " Ibu bicara sambil mata menerawang

Jataya mencerna ucapan ibunya

" Pohon mangga ini mengingatkan ibu pada bapakmu "

Dan akhirnya masih mangga itu masih kokoh berdiri meski ada beberapa bekas tebasan kapak terukir di batangnya,ajaibnya beberapa minggu sejak kejadian itu pohon mangga ini mulai berbuah kembali.

"Assalamu'alaikum,Mas Taya !" 

" Waalaikumsalam..iya kenapa Mas Awe,mau mangga ambil saja " 

" Iya Mas..Ini Mas setengah buat Mas Taya,setengahnya lagi buat saya " yang di sapa Mas Awe mengeluarkan beberapa lembar uang dan menyerahkannya pada Jataya

" Ini uang apa ya Mas ? " Jataya kaget

" Oh ya..ini hasil penjualan benalu mas.Saya beberapa kali melihat benalu di bak sampah dekat pohon mangga itu, benalu tersebut saya bawa ke rumah dan saya keringkan.Lumayan mas setelah saya jual online di internet ada yang berminat"

" Oh begitu..ya sudah semua uang ini untuk Mas Awe saja " Jataya mencorongkan uang yang ada di tangannya pada Awe

" Tidak Mas..ini rezeki kita bersama,maaf ya mas saya main ambil saja benalunya tidak izin dulu "

" Oh tidak perlu Mas, Benalu itu memang saya buang jadi mas tidak perlu izin untuk mengambilnya "

" Terima kasih ya Mas Taya,tapi saya sudah niatkan jika benalunya laku terjual hasilnya saya akan bagi dua,jadi tolong di terima ya Mas ! "

Jataya terdiam,di pandanginya uang hasil penjualan benalu yang di serahkan Awe tadi padanya,Jataya jadi teringat kata-kata ibu tentang benalu dan mangga waktu itu..dan itu benar.



TAMAT











Restokoiyoo
Selasa,13September17



Tuesday, September 12, 2017

INSOMNIA - Dia Yang Tak Kunjung Terpejam

ResTokoiyoo

INSOMNIA
(Dia Yang Tak Kunjung Terpejam)


" Germis Datang
Musanalah gersang
Ku tetap terjaga
Aku tetap terjaga "

"Habis terkuras
Kelenjer air mata
Ku tetap terjaga
Aku tetap terjaga "

(Insonmia:Efek Rumah Kaca )

Assalamu'alaikum.

Apakah Yoosob adalah salah satu dari sekian banyak penderita gangguan susah tidur atau insomnia ?
Jika iya silakan membaca artikel ini sampai selesai.

Bagi para penderita insomnia, tidur dengan  nyenyak di malam hari layaknya orang normal pada umumnya menjadi suatu hal yang susah sekali di wujudkan. Masalah sulit tidur ini bisa muncul di sebabkan banyak karena , misalnya karena terjangkit suatu penyakit atau karena mempunyai masalah yang belum terpecahkan dan berbagai karena yang lain yang menyebabkan seseorang jadi sulit untuk memejamkan mata (tidur) meskipun sudah cukup lama merebahkan diri di atas tempat tidur.

Apa yang biasanya Yoosob lakukan saat rasa kantuk tak kunjung muncul padahal tubuh sudah minta di istirahatkan ? berolahraga kecil,bersenandung,bersih-bersih kamar ,menghayal hal-hal yang indah (siapa yang bisa menebak ,khayalan-khayalan tersebut bisa di jadikan sebuah novel atau skenario film..hehe),atau malah ada yang cuma mengutak-atik handphone atau komputer sambil mengintip semua akun sosial media yang dia punya..sekedar mengecek sudah berapa follower dan like yang dia peroleh untuk postingan foto nya yang terakhir dan masih banyak hal-hal lain yang mungkin saja di lakukan oleh seorang penderita insomnia.

Terlepas dari positif atau tidaknya kegiatan-kegiatan yang di lakukan oleh seorang penderita insomnia saat yang lain tertidur pulas (sebut saja seperti contoh-contoh diatas) , malah tidak menutup kemungkinan suara dengkuran bisa saja mengundang rasa iri mereka,tetap saja tidur dengan porsi yang cukup  yaitu 8 jam setiap hari menjadi keharusan demi alasan kesehatan .Pernahkah Yoosob mendengar bahwa pada malam hari tubuh kita akan melakukan proses detoksifikasi atau proses pembuangan racun dalam tubuh,dan proses ini akan bekerja optimal saat tubuh dalam keadaan tertidur.Sebenarnya masih banyak kebaikan atau sebutlah efek positif yang bisa kita rasakan saat tubuh mendapatkan waktu tidur yang cukup dan ideal,namun akan terlalu panjang bila di jabarkan di sini,silakan Yoosob berselancar di web browser mana saja yang Yoosob suka untuk mencari tahu manfaat-manfaat lain dari tidur agar Yoosob bisa termotivasi untuk bisa sembuh dari penyakit susah tidur ini,atau di lain kesempatan  saya akan membahas "tidur" lebih mendetail jika di perlukan.

Baiklah bagi Yosoob yang mengalami insomia berkepanjangan jangan berputus asa, semua masalah pasti ada solusinya..kalau cara a,b,c dan seterusnya belum ampuh juga masih ada cara yang lain, hanya mungkin kita belum menemukannya saja. Memang di pasaran sudah banyak di jual berbagai macam obat untuk mengatasi sulit tidur ini,namun jika tidak jeli entah cara meraciknya atau bahan-bahan yang di gunakan bisa saja membawa efek yang tidak baik untuk kesehatan seperti : ketergantungan,dimana setiap harinya dosis yang di butuhkan akan semakin bertambah , di tambah lagi obat yang kita konsumsi seperti pil misalnya memerlukan waktu yang cukup lama untuk proses penguraiannya di dalam tubuh,dan hal ini tentu memperberat kerja organ lain khususnya organ pencernaan kita jika tidak di imbangi dengan banyak mengkonsumsi air putih di khawatirkan insomnia tidak kunjung sembuh malah menambah penyakit baru.

Maka dari itu, Yoosob agar terhindar dari efek-efek negatf yang tersebut tadi di atas tidak ada salahnya mencoba beberapa cara alami  yang saya rekomendasikan ini.Berikut lengkapnya :

1. Lakukan metode 4-7-8

    4 detik tarik nafas , 7 detik tahan nafas , 8 detik hembuskan.
    Lakukan cara ini berulang-ulang sampai yoosob merasakan hasilnya.

2. Masker pelipis buah pala

    Apabila cara pertama tidak bereaksi apa-apa,Yoosob bisa coba cara yang kedua.
    Cara membuatnya :
     a. Ambil 2 biji buah pala lalu kupas kulitnya 


   b. Sesudah itu tumbuklah hingga halus lalu campur dengan sedikit air

   c.Kemudian tempelkan pala yang sudah di giling dan dibubuhi air tadi ke pelipis bila hendak tidur,Insya Allah mata lekas terpejam.

Cara ke 2 masih tidak bekerja,jangan khawatir kita masih ada cara yang ke 3

3. Ramuan Biji Pala
   

 Kalau cara sebelumnya menggunakan biji pala , cara yang berikutnya ini juga sama masih menggunakan bahan utama buah biji pala  selain pengaplikasianya di tubuh berbeda,juga cara yang satu ini menambahkan bahan lain sebagai pelengkap karena lebih berupa ramuan yang sifatnya mengobati langsung dari dalam tubuh.Adapun cara membuat ramuan senidiri adalah sebagai berikut :

     a. Sediakan bahan-bahan seperti di bawah ini "
         - Satu sendok teh biji pala yang sudah di haluskan


       - Satu gelas susu segar
          
          
           
       -  Satu sendok teh madu asli
        

          
       - Setengah sendok teh gula batu

         
         

   b. Rebus susu segar sampai mendidih 
  
 c. Setelah mendidih angkat susu lalu campurkan semua bahan-bahan yang sudah di siapkan tadi ke dalam susu.
  
 d. Aduk dan saringlah campuran tadi lalu minumlah selagi hangat.


Dan lengkapilah langkah-langkah tadi di atas sebagai suatu bentuk usaha Yoosob untuk sembuh dari insomnia dengan menyertainya dengan do'a,karena usaha di sertai do'a membuat segalanya sempurna ๐Ÿ˜€Aamiin.

Adapun do'anya bisa di sesuaikan dengan kepercayaan yang yoosob yakini. Bagi yoosob yang muslim saya akan berbagi Do'a yang biasa di amalkan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW yaitu
Said bin Tsabit. Lafadz Do'a tersebut adalah :๐…ต

ุงَู„ู„ู‡ُู…َّ ุบَุงุฑَุชِ ุงู„ู†ُّุฌُูˆْู…ُ ูˆَู‡َุฏَุงุชِ ุงู„ْุนُูŠُูˆْู†ُ ูˆَุฃَู†ْุชَ ุญَูŠٌّ ู‚َูŠُّูˆْู…ُ ู„ุงَุชَุฃْุฎُุฐُูƒَ ุณِู†َุฉٌ ูˆَู„ุงَู†ُูˆْู…ٌ ูŠَุงุญَูŠُّ ูŠَุงู‚َูŠُّูˆْู…ٌ ุฃَู‡ْุฏِู‰ุกْ ู„َูŠْู„ِู‰ ูˆَุฃَู†ِู…ْ ุนَูŠْู†ِูŠْ


ALLAHUMMA GHARATIN NUJUM WA HADAATIL 'UYUN ,WA ANTA HAYYUN QAYYUM, LA TAKKHUZUKA SINATUN WALA NAUMUN YA HAYYU QAYYUM .AHDI' LAILI WA ANIM 'AINI

Atinya : " Ya Allah, bintang-bintang telah redup ,mata-mata telah memejam dan Engkau Maha Hidup lagi Maha terus menerus mengurus makhluk. Tidak menimpa-Mu rasa kantuk dan tidur. Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Maha mengurusi makhluk,tenangkanlah malamku dan tidurkanlah mataku. "

Demikianlah beberapa cara yang bisa yoosob coba dan praktekan untuk mengobati keluhan susah tidur atau insomnia yang Yoosob alami. Semoga artikel ini membantu.Semoga Berhasil !!!

Terima Kasih.

Wassalam.










Source :Buku Resep Obat Kuno(penulis unknown karena halaman sudah tidak utuh) dan berbagai sumber




Saturday, September 2, 2017

INTROvert

ResTokoiyoo


 INTROvert




Kau bahkan bukan brankas

Kenapa begitu rapat menutup diri

Tak perduli berapa digit kombinasi

Dan tak butuh kunci gembok

Meski melelahkan menunggu dia terbuka

Itu seperti keniscayaan

Namun ada do'a di setiap harinya

Yang ada didalam sana

Menyembul

 Bolehlah sediikit saja

 Tidak maksud ingin mencampuri dunianya

 Dan tak akan melampaui teritori

 Sayang Dia tak yakin akan itu

 Ini hanya tentang relasi dan relaksasi

 Dia sungguh tak terbaca

 Tidak pula ada warna

 Keluhnya hening

 Resahnya bisu Itu menakutkan

 Dia mau apa?

 Segerombolan "Khawatir" mendatangi ku setiap harinya

 Sudah kuminta "Biarkanlah" mencegatnya

 Tapi dia menerobos masuk

 Mengacak keteraturan denyut jantung

 Kalau tidak sayang

 Mungkin "apatis" yang bersarang

 Tidak mungkin bisa












#Restokoiyoo #Puitiskanrasamu
(02/09/2017)

Friday, September 1, 2017

MENUNGGU KAU

ResTokoiyoo


 Menunggu Kau


Sepertinya butuh seseorang yang tidak tahu siapa

 Sebutlah kau Kau harus bisa baca ! ya....membaca

 Apakah kau bisa membahasakan isi kepalaku

 Mengerti gerak gerikku

 Tatap saja aku sepuasnya lalu katakan

 Apa yang kau bisa tuliskan?

 Lalu kata-perkata itu akan ku keluarkan

 Dari pikiran dari kepala

 Agar ada ruang ..

 Kau..kemarilah

Ada yang ingin ku bisikkan

Setiap malam ada mereka

 Berdesakan di atas sana

 Aku tidak bisa tidur

 Mereka ingin keluar tapi buntu

 Ada begitu banyak kekhawatiran

 Ada begitu banyak una anu

 Kataku padanya

 Kalian keluar sajalah dulu

 Bagaimana dan seperti apapun bentuknya

 Lalu aku diam imajinasi ku mengelana

 Mungkin bentuknya persis kotoran musang

 Tidak..tidak rasanya tidak sebewarna itu

 Sudahlah

 Aku diam saja

 Aku berharap

Mereka bisa keluar bersama hempasan nafas

 Batuk,bersin atau saat berkeringat

 Ah sudahlah kutunggu kau saja..











 Puitiskan Rasamu

Si PARIT FILTRUM

ResTokoiyoo



 Si Parit FILTRUM


 

Pernah mendengar kata ini sebelumnya ? saya sendiri juga belum lama ini mengetahui tentang Filtrum tersebut entah bagaimana cerita dan apa penyebabnya, bagian hidung dan sesuatu seperti parit yang membentang vertikal dari ujung hidung ke bibir saya ini selalu berkeringat tidak hanya saat kepanasan saja kadang saat cuaca dingin atau hujan keringat tetap muncul,nah saat tengah melap keringat yang bertengger manja di hidung dan di parit seperti yang saya sebut di atas tadi munculah rasa penasaran saya , akhirnya saya berselancar takut-takut hal itu tidak lazim atau mengindikasikkan tanda-tanda suatu penyakit namun saat hendak mengetikkan keyword di salah satu web browser atau mesin penjelajah saya tertegun sebentar “ Parit ini namanya apa ya ? “ sambil memegang bagian tersebut.setelah bertanya sana-sini tidak ada yang tahu,ya sudahlah saya pun mengetikkan keyword sesuai cara saya membahasakannya yaitu tadi si “ parit yang membentang vertikal dari ujung hidung ke bibir “(kenapa tidak dari tadi saja ?! ).. dan ang ing eng bermunculanlah berbagai pilihan link website yang berkaitan dengan “si parit ” dan lagi hampir semua menyebut kata “Filtrum” di sana. Penasaran saya klik salah satu website yang paling atas ,namanya manusia kadang di butakan oleh rasa penasaran (ciee..karena di butakan cinta sudah mainstream ๐Ÿ˜Š) setelah tahu nama saya masih ingin tahu sebenarnya fungsi Filtrum ini apa karena jujur saja saya hampir tidak pernah mendengar orang-orang menyinggung-menyinggung bagian tubuh yang satu ini. Kalaupun pernah itu hanya berbau-bau mitos...Yoosob bolehkah saya bercerita sedikit ? karena tidak ada yang bersuara saya anggap saja boleh ya hehe. Dahulu,kala saya masih kecil namanya tinggal di kampung pasti berkawan akbrab dengan yang namanya “mitos” atau kepercayaan-kepercayaan akan hal ghaib yang entah benar ada atau memang sengaja di buat-buat..Konon katanya orang yang tidak memiliki si parit alias Filtrum ini bukan manusia tapi makhluk ghaib yang menyamar jadi manusia, nah agar tidak terkecoh saat bertemu dengan orang baru pesan orang tua-tua biasakan melihat apakah orang tersebut mempunyai filtrum atau tidak dalam artian kalau bagian pemisah antara hidung dan bibir tersebut datar saja maka orang tersebut bukanlah manusia..atau di sebut juga CINDAKU. Yoosob ada yang tahu mitos ini ? kalau ada bersuaralah haha. Ya sudahlah kita tinggalkan saja cindaku, jadi setelah saya telusuri apa pentingnya filtrum tadi.. inilah yang saya dapat kurang lebihnya “ Filtrum berfungsi membawa uap air dari mulut ke rhinatrum atau bantalan hidung melalui kapiler untuk menjaga agar hidung tetap basah,bantalan hidung yang basah mampu memerangkap partikel bau dengan lebih baik di bandingkan pada kondisi kering ,dengan kata lain Filtrum ini berfungsi membantu dalam meningkatkan fungsi penciuman.That’s it.

Rasa penasaran akan sosok Filtrum sedikit banyak (plinplan) sudah terjawab sampai saya lupa niat awal atau yang melatar belakangi saya mencari tahu tentang filtrum ini terlupakan,baiklah saya akan cari tahu nanti,kenapa nanti ? ya..karena sekarang saya harus menutup tulisan ini,di khawatirkan akan semakin tidak bermutu..lihat saja dari keringat berlanjut ke cindaku kalau tidak di hentikan bisa berbelok ke hal lain yang kalau boleh di bilang “ABSURD” ,bicara absurd saya jadi ingat sesuatu,,masih kata orang kampung saya termasuk mitos mungkin ..kata mereka orang yang hidungnya suka berair / berkeringat cocok bila beternak..masih katanya jika beternak entah ayam,itik atau ternak lainnya maka ternaknya itu akan mudah atau cepat berkembang biak.Yoosob kalian tahu saya cukup terhibur akan hal itu , meski bertanya-tanya dalam hati apakah hal tersebut bisa di jelaskan secara ilmiah atau tidak?dan apa korelasi antara keringat di hidung dengan perkembang biakan hewan ternak? Entahlah yang jelas semua itu tidak ada hubungannya dengan filtrum. Kalau begitu ya sudahlah jangan di ambil hati kalau rasa-rasanya “ kok gue kesal plus menyesal ya baca tulisan ini.. “ kalau yoosob masuk ruang ini dari depan di pintu kan sudah di ingatkan “Oh! Abaikan saja “





 Sekian.




 Oh!Abaikan Saja