Wednesday, July 25, 2018

Fenomena Phubbing Yang Semakin Happening

ResTokoiyoo





Bagaimana Yoosob, masing asing dengan istilah Phubbing ini bukan? saya pun juga baru-baru ini mengetahuinya perihal istilah ini. Phubbing adalah singkatan dari phone snubbing.

"Enam tahun silam, tepatnya pada bulan Mei 2012 para ahli bahasa, sosiolog, dan budayawan berkumpul di Sidney University. Hasil pertemuan tersebut melahirkan istilah atau kosa kata baru dalam tata bahasa inggris,yaitu Phubbing. Phubbing adalah tindakan seseorang yang sibuk sendiri dengan gadget di tangannya, sehingga mengabaikan orang yang ada di hadapan atau di sekitarnya."

Begitulah penggalan pesan broadcast yang masuk ke gawai pada sebuah grup di salah satu applikasi chatting saya kala itu.

Valid tidaknya isi pesan tersebut tidak terlalu jadi perhatian saya, yang jelas arti yang terkandung dalam istilah phubbing ini membuat saya merasa tersadarkan tidak menyangkal saya memang pernah mengalaminya, bahkan mungkin saya sendiri yang pernah melakukannya.

Jaman sekarang gawai atau gadget menjadi benda yang sangat di favoritkan bahkan mungkin menjadi salah satu benda kesayangan yang tidak boleh ketinggalan di segala kesempatan setelah dompet atau benda penting lainnya.

Perkembangan teknologi dan segala kemudahan yang di tawarkan membuat siapa saja tergiur untuk memiliki benda yang satu ini, bahkan terkadang beberapa orang tua tanpa pikir panjang mempercayakan sang anak yang masih di bawah umur untuk memiliki gawainya sendiri. Bayangkan siswi kelas 3 SD di lingkungan tempat tinggal saya, ada yang sudah mempunyai smartphone sendiri dan malah dari segi tampilan, harga dan spec jauh di atas yang saya punya.




Kembali ke masalah phubbing tadi. kita tidak akan sulit menjumpai para phubber saat sekarang ini. 

Berikut saya beri beberapa contoh, di kafe atau restoran misalnya berapa banyak meja yang berperilaku phubbing ini, katakanlah di satu meja di isi 3 atau 4 orang coba perhatikan rata-rata setiap individu sibuk dengan gadgetnya masing-masing, hanya tubuh mereka yang sama-sama berada di satu tempat tadi pikiran mereka dan keasyikan mereka sudah berbeda-beda, tidak ada cengkerama yang nyata kalau adapun mungkin sebatas untuk berfoto ria atau sekedar selfie. 

Tidak salah kalau ada orang tua yang pernah mengeluh begini  "Jaman sekarang yang jauh menjadi dekat yang dekat malah menjadi jauh". Maksudnya begini, dalam berkomunikasi kita benar-benar di manjakan tidak peduli sejauh apa pun jarak memisahkan, kita tetap bisa saling berhubungan. Kadang di sini kita suka khilaf kita terlalu asyik dengan mereka yang jauh. berhubungan di segala kesemapatan, video call, telepon,,chating, saling berbalas komentar di sosial media dan lain sebagainya, hal ini membuat kita melupakan bahwa orang-orang terdekat kita merasa sedikit diabaikan. 

Fenomena phubbing yang semakin happening saat ini benar-benar sudah sangat mengkhawatirkan, tidak saja bisa menciderai kesehatan interaksi sosial, tapi juga bisa merusak mental terutama bagi generasi yang masih muda. Mereka jadi tidak sensitif lagi dengan apa yang terjadi di sekitaran mereka. 

Yoosob yuk kita stop phubbing, kita mulai dari diri sendiri dengan cara menahan diri atau meminimalisir atau bahkan tidak menyentuh gawai sama sekali di saat-saat kita berada di tengah anggota keluarga, tetangga, sahabat ataupun rekan kerja.

Saat di meja makan misalnya jangan lupa menjauhkan gawai dari jangkauan kita, lakukan hal yang sama saat tengah berkumpul bersama teman atau rekan kerja, jika khawatir ada panggilan penting yang akan terlewatkan tidak mengapa ponsel tersebut kita taruh di dekat kita tapi pintar-pintarlah mengontrol diri agar tidak terpancing untuk melakukan phubbing. Ada begitu banyak hal yang bisa di perbincangkan atau sekedar saling melempar canda, berbagi cerita, tertawa bersama, mengomentari banyak fenomena-fenomena yang beragam yang sedang viral saat sekarang ini dan lain sebagainya.

Teknologi pintar memang menggiurkan tapi kita sebagai pengguna harus lebih pintar, bukan begitu yoosob ^^.



Semoga bermanfaat.











Ini Leak ku, Mana Leak mu?

ResTokoiyoo




Orang Bali tentu sudah tidak asing dengan sebentuk kata ini, ialah LEAK sosok penyihir jahat yang menakutkan menurut ke percayaan yang berkembang di sana.




Tahu tidak, ternyata LEAk juga merupakan sebentuk kata yang menakutkan di kalangan masyarakat daerah kami orang Minang khususnya untuk kalangan menantu peremuan di lingkungan Orang tua pasangannya atau yang lebih akrab di sebut mertua.

Dalam bahasa kami sehari-hari Bahasa Minang, leak mempunyai arti tidak cakap, lelet  dan ceroboh. Sifat ini akan jadi salah satu pertimbangan saat memutuskan apakah kita kaum wanita cocok atau tidak berpasangan dengan putra mereka.

Makanya tidak salah kalau orang mengatakan jangan mengaku gadis Minang kalau Leak. Sebenarnya ada yang lebih menakutkan dari Leak yaitu Lepak. Lepak mempunyai arti yang hampir sama dengan  leak yaitu tidak sigap terutama  masalah dapur dan mengurus rumah tangga.


Ilustrasi foto : Haibunda.com


Gadis minang harus pintar memasak dan cakap mengerjakan pekerjaan rumah tangga, makanya sedari kecil sudah mulai di ajari banyak hal terutama urusan dapur oleh sang ibu. Namun seiring perkembangan zaman mungkin hal ini tidak lagi jadi sesuatu yang begitu di perhatikan. Terlebih jika sang anak gadis menemukan pasangan d i luar suku minang, Kadang tidak jarang mereka menemukan suami yang pintar memasak. Atau  mungkin mendapat jodoh pasangan yang berlebih secara ekonomi jadi sang istri tidak di perkenankan menyentuh dapur, karena sudah ada Asisten Rumah Tangga.

Semakin tidak leak seorang gadis semakin di sukai banyak calon ibu mertua apalagi di dukung paras yang elok di pandang mata tambahan atitude yang baik pula, bisa saja belum lulus SMA sudah datang pinangan haha berlebihan ya, tapi hal seperti ini memang pernah terjadi dan Yoosob sedang berada di oh abaikan saja!


Sudah itu saja, Terima Kasih. J




Tuesday, July 24, 2018

Suka Minum Pakai Sedotan? Jangan Dibiasakan karena hal ini..

ResTokoiyoo

Kebiasaan minum pakai sedotan


Rutinnya menggunakan sedotan setiap kali minum di sinyalir bisa membawa dampak yang tidak bagus untuk tubuh kita.

Sebenarnya tidak hanya tubuh penggunaan sedotan terutama yang berbahan plastik juga tidak ramah dampaknya bagi lingkungan. Di lansir dari laman iol.co.za, di berbagai negara saat ini tengah gencar menimimalisir atau menurunkan angka penggunaan sedotan plastik demi mengurangi sampah plastik yang dapat merusak lingkungan.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang dampak penggunaan sedotan terutama yang plastik bagi kesehatan tubuh kita :

1. Membuat keriput cepat menghampiri
    Penggunaan sedotan nyatanya juga punya andil dalam mengurangi tingkat kecantikan, dalam hal  ini adalah masalah kerutan yang akan muncul di area mulut bagian atas atau bibir atas.

2. Kita tanpa sadar telah menelan bahan kimia
    Bagi Yoosob yang belum tahu, sedotan terbuat dari bahan yang bernama polypropylene. Beberapa penelitian mengklaim bahwa bahan kimia jenis ini termasuk aman, namun pada kenyataannya bahan ini sangat berpengaruh terhadap hormon estrogen, sedikit ulasan salah satu fungsi hormon ini adalah mengatur perkembangan dan metabolisme.

3. Rentan terkena Diabetes atau masalah kenaikan berat badan.
    Ada kecenderungan kita minum minuman yang manis menggunakan sedotan, dan akan minum dalam jumlah yang banyak jika kita melakukannya sambil memegang gawai entah itu sedang bermain game, chatting, atau menyelam di sosial media, begitu juga saat tengah menonton televisi.



4. Perut jadi mudah kembung dan bergas.
   Kita mungkin tidak sadar saat kita minum menggunakan sedotan, kita sudah menelan udara dalam jumlah yang banyak, akan jauh lebih banyak jika kita minum minuman yang bersoda.


Semoga bermanfaat.


(Dari berbagai sumber)