Sunday, February 25, 2018

Berbahasa Indonesia Di Tanah Minang

ResTokoiyoo

Indonesia memang kaya sekali akan suku, budaya, agama bahkan bahasa. Terdiri dari beragam provisi menjadikan banyak di temukan bahasa yang berbeda dari  tiap daerah dalam tiap propinsinya. Satu provinsi terbagi lagi menjadi beberapa kabupaten dan kecamatan, tiap kabupaten atau kecamatan ini juga memiliki bahasa khas daerahnya masing-masing. Bisa di bayangkan betapa kayanya bahasa daerah kita sebagai bangsa indonesia.



Sudah dulu kata pengantarnya, Sekarang saya hanya akan membahasa bahasa di daerah saya. Pariaman adalah salah satu dari sekian banyak kota di Sumatera Barat dan bahasa yang di gunakan masyarakatnya adalah Bahasa Minangkabau disingkat Minang, tapi tidak sedikit yang menyebutnya bahasa padang.



Bahasa minang yang sesungguhnya itu indah dan sarat akan makna tersirat, tapi saya tidak mengklaim kalau saya adalah penutur bahasa minang yang baik meskipun saya orang minang asli. Mengapa demikian? Iya karena bahasa yang saya gunakan adalah bahasa ibu, bahasa sehari-hari yang sederhana dan mudah di mengerti dimana yang mendengar tidak perlu berpikir dulu untuk menerjemahkan makna tersirat yang terkandung dalam setiap ucapannya.



Seiring perkembangan jaman dan mungkin juga karena pengaruh perkembangan media informasi, bisa juga karena para perantau tertutama yang dari Jakarta yang pulang kekampung, karena terbiasa sehari-hari di sana berbicara dengan bahasa indonesia, saat berbicara dengan keluarga dan warga kampung suka tidak sadar memixing bahasa minang dengan bahasa indonesia. Dan munculah bahasa baru di kalang kami, yaitu Bahasa Indomi (Indonesia-Minang).

Nah yang menarik adalah saya tidak tahu apa ini hanya di lingkungan tempat tinggal saya saja atau juga di tempat yang lain di pariaman tapi mengucapkannya cukup membuat saya bertanya-tanya. Tentang apakah? Tentang bahasa lainnya, yaitu Bahasa Kari.

Di kampung saya, bahasa Indonesia itu di sebut Bahasa Kari. Saya tidak tahu kenapa bisa jadi bahasa Kari? Apa mungkin terinspirasi dari salah satu brand mie instant kah, karena tadi sudah Bahasa Indomi, ambil gampangnya saja lalu mengadopsi Karinya juga sekalian sebagai sebutan lain bahasa Indonesia. Hehe. Wallahu a’lam. Kalau Yoosob orang minang yang tahu boleh share disini.

 Apapun itu, hal ini kadang jadi sesuatu yang cukup menghibur bagi saya pribadi. Yoosob yang sekampung harap tidak tersinggung, saya tidak ada maksud mengolok atau menjelekkan, ini hanyalah opini saya saja.

Oh ya kalau Yoosob penasaran seperti apa contoh Bahasa Indomi atau Bahasa Kari yang saya maksud, coba saja lihat beberapa penggalan lirik lagunya Upiak Isil  Tak Tun tuang di bawah ini:

Aku belum mandi tak tuntuang
Tapi masih cantik juga
........

Kalau cowok ganteng yang lewat , aku aniang je nyeh



Terima kasih.

No comments:

Post a Comment