Friday, April 3, 2020

SERAKAH? SERAHKAN? TERSERAH?!

ResTokoiyoo





Biasanya Selalu ada sore yang berdesak-desak didalam kopaja yang menemani perjalananku kembali ke rumah, namun hari ini tidak tepatnya beberapa hari ini berbeda..penumpang lengang, aku bisa melihat raut muka beribu rasa tak karuan tepatri di wajah sopirnya, namun apa daya..

Baru aku satu-satunya penumpang, pandangan mata sang sopir liar lalu lalang, tidak lama kami dalam keheningan seorang pemuda dari pintu belakang masuk dan mengambil posisi tepat  disebelahku tepatnya lagi diseberang bangku namun posisinya sejajar denganku.

5 menit kemudian datang 2 penumpang yang lain disusul seorang pedagang asongan

Kopaja itu mulai melaju setelah dirasa cukup lama menunggu namun bangku penumpang tak kunjung penuh.

Seperti kebiasaanku saat dalam kendaraan..apapun, aku senang sekali berdiam dan memperhatikan sisi-sisi jalan melihat sekitar sambil memikirkan hal random. 

Aku berhenti Perutku terasa lapar, aku tahu itu akan terjadi makanya tadi aku sempatkan membeli makanan dari pedagang asongan.

Baru saja telur puyuh itu akan masuk ke mulutku, pandangan mataku bertemu dengan pemuda yg duduk diseberang itu. 


Aku mengatupkan perlahan kembali mulutku, si pemuda masih melihatku lalu bertanya

Menurut kamu apa yang paling menakutkan didunia ini? Dia masih melihatku

"Hmm..perang dunia" Aku tersenyum dalam hati dan merasa sudah sangat pintar menjawab begitu

"Beritahu alasannya" katanya datar namun terdengar  mulai ramah

"Iyalah sejak kapan perang tidak menakutkan, apalagi perang dunia." kataku merasa lega entah kenapa lalu melahap telur puyuh yang sempat tertunda

Dia diam saja. Lalu ku kembalikan pertanyaan sama pada yang punya pertanyaan. 


Dia tidak banyak berpikir langusng menjawab

"Keserakahan" 


Selesai menjawab itu, ia merogoh tasnya dan mengeluarkan telur puyuh yang sama seperti yang kupunya.

"Astaghfirullah..!" 

Ya..aku baru ingat saat membayar telur puyuh tadi aku pikir aku memakai uangnya karena si pedagang tidak punya uang kembalian dan mengembalikan uangku. Apa itu yg dia maksud dengan serakah? Apa dia menyindirku?

"Maaf ya mas..saya tidak melakukannya dengan sengaja saya benar2 lupa..beneran."  kataku tengsin menyerahkan uang kertas 50 rb padanya

Dia terlihat bingung 


"Ya sudah mas pegang aja deh uangnya" Aku menaruh uang itu diatas tasnya

"lho...lho.."
   
Aku kembali ketempatku dan menghindarkan mataku untuk melihat kearahnya

"Mba ini uang apa?"  katanya sudah duduk disampingku,  dan menaruh uang itu ditasku tentu saja aku kaget

"Mas mas jaga jarak"teriakku spontan  Dia pun kaget dan berjalan mundur beberapa langkah

"Itu buat bayar telur puyuh saya" kataku sedikit memberengut uang itu kuserahkan lagi padanya

"lha kok bayar ke saya..tadi bukannya sudah dibayar" Dia tetap terima namun tak lama dikembalikan lagi padaku..  aku enggan menerimanya karena merasa tuduhan serakah yang dia sindirkan benar-benar melukai perasaanku 


Dia meremas uang itu dan melemparnya padaku Naas uang itu mengenai bangku dan terpelanting lalu jatuh entah bagaimana ceritanya angin membawanya keluar dari kopaja itu..

Riweuh aku dan dia berteriak minta mobilnya dihentikan..

Mobil berhenti kami sudah tidak peduli apa yg dikatakan semua penumpang dan sopir didalam angkutan tersebut yang jelas uang itu harus segera ditemukan kalau tidak mau berpindah tuan.

Disela-sela pencarian kami, pemuda itu bercerita kalau dia tidak membayar belanjaanku uangnya pas. Aku terkesima..dia melanjutkan kalau td sedang membaca artikel tentang Keserakahan anak ingin menguasai warisan sang ayah dan mengabaikan ibunya bla bla bla sedang aku masih bertanya-tanya bagaimana dengan telur puyuhku? Siapa yang membayarnya? 


Sekian.





No comments:

Post a Comment