Seorang
anak kecil bertanya pada saya
“Kak,
apakah menjadi orang besar (dewasa) itu enak?”
Saya
tidak langsung menjawab, apa yang harus saya katakan pada anak ini?
“Kenapa
kamu bertanya begitu dik?”
“Karena
ayah dan ibu setiap hari selalu mengatakan ‘ cepat besar ya nak..’ , kenapa
mereka ingin saya agar cepat besar, apakah menjadi orang besar itu enak?” Tanya
bocah itu mengulangi pertanyaan yang sama di akhir jawabannya
“Tentu
saja enak, Nanti saat jadi orang besar kamu bisa melakukan hal yang tidak bisa
di lakukan oleh anak kecil...bahkan kau bisa membeli mobil sungguhan, bukan
mobil mainan lagi “Jawabku sedikit ragu apa jawabanku sudah benar, kenapa
rasanya orang besar yang aku maksud jadi mengarah ke orang yang bergelimang
materi..harusnya kan orang besar yang lebih dewasa secara emosi, matang secara
spritual ya yang semacam itu.
“Oh ya?
Lalu kakak kenapa tidak membeli mobil juga, kakak kan orang besar!” Jawab adik
ini dengan polosnya
“Eh..oh
itu. Itu karena kakak lebih suka naik ojek, punya mobil atau motor itu repot
dik. Apalagi sekarang ada ojek online, jadi memudahkan mau kemana saja hehe..”
“Oh!”
setelah itu si adik kecil itu pergi dan berlalu bermain lagi dengan
teman-temannya.
Jujur pertanyaan polos bocah itu kenapa terasa sangat menyindir ya. Ah sudahlah